Radioterapi saat ini menjadi pilihan yang banyak digunakan untuk pengobatan kanker. Fisikawan medis terus mengembangkan teknik dan prosedur penyinaran yang dianggap memberikan kenyamanan pada pasien dan lebih efektif dalam pembiayaan. Fisikawan medis mengembangkan Stereotactic Body Radiation Therapy (SBRT). SBRT adalah prosedur penyinaran radiasi yang dapat digunakan untuk mengirimkan dosis radioterapi yang besar pada jumlah fraksi yang kecil. Pengiriman dosis yang besar ini harus disertai dengan ketelitian yang tinggi dalam proses perencanaan radioterapinya. Ketepatan dalam menentukan susunan sudut penyinaran pada SBRT menjadi salah satu bagian dari perencanaan radioterapi yang harus diperhatikan. Penelitian ini berfokus pada optimasi susunan sudut penyinaran dengan meninjau distribusi dosis yang didapatkan dari simulasi Monte Carlo pada software EGSnrc untuk setiap sudut penyinaran dan kombinasi susunan sudut penyinarannya, serta menghitung nilai optimasinya dengan bantuan fungsi cost. Hasil dari proses optimasi susunan sudut penyinaran dengan energi 6 MV menghasilkan nilai dosis serap yang kecil pada OAR dan jaringan normal. Hal ini menunjukkan bahwa optimasi jaringan normal dan OAR dengan fungsi cost Magome (2017) dapat mencapai tujuannya yaitu memperkecil dosis serap pada OAR dan jaringan normal. Namun, untuk dosis serap yang didapatkan PTV juga bernilai kecil. D100 mendapatkan nilai dosis 40% sampai 60% dari dosis total. Letak PTV yang cukup dalam dari permukaan phantom, memerlukan energi yang lebih tinggi agar PTV mendapatkan nilai dosis yang maksimal. Ketika energi ditambah menjadi 10 MV, PTV mendapatkan dosis yang lebih besar. Hal ini dapat terlihat dari DVH untuk PTV yang baru mengalami penurunan dari nilai dosis lebih dari 50% sampai lebih dari 70% dari dosis total. Pada prosedur penyinaran SBRT, energi tinggi dan optimasi dosis serap pada PTV diperlukan agar volume PTV mendapatkan dosis serap yang maksimal.
Perpustakaan Digital ITB