digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Alena Nurul Alexandri
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Alena Nurul Alexandri
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Alena Nurul Alexandri
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Alena Nurul Alexandri
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Alena Nurul Alexandri
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Alena Nurul Alexandri
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Alena Nurul Alexandri
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan

Lipid dari makroalga Spirogyra sp., memiliki potensi besar sebagai sumber nutrisi bernilai tinggi seperti asam lemak omega-3, serta dapat dikembangkan untuk aplikasi pangan fungsional dan suplemen. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimasi produksi lipid Spirogyra sp. dalam kondisi medium nitrogen rendah melalui variasi salinitas (NaCl) dan sumber karbon (NaHCO?) dengan pendekatan Response Surface Methodology (RSM). Variasi perlakuan yang digunakan untuk mendapatkan kondisi optimum meliputi konsentrasi NaCl sebesar 0,125 g/L; 0,1625 g/L; dan 0,2 g/L, serta NaHCO? sebesar 0,16 g/L; 0,32 g/L; dan 0,48 g/L. Kultivasi Spirogyra sp. dilakukan selama 10 hari menggunakan medium Blue Green-11 (BG-11) yang dimodifikasi sesuai perlakuan, dalam sistem kultivasi sederhana berbasis botol kaca (glass bottle system) dengan pemberian aerasi kontinu untuk meningkatkan pertukaran gas dan distribusi nutrisi selama masa pertumbuhan. Pengukuran dilakukan setiap 2 hari sekali selama masa kultivasi untuk memperoleh kurva pertumbuhan dan perolehan lipid. Ekstraksi lipid dilakukan menggunakan metode Bligh and Dyer dua tahap. Kinetika pertumbuhan dimodelkan menggunakan model logistik, sedangkan produksi lipid dimodelkan dengan persamaan Luedeking-Piret. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi NaCl 0,125 g/L dan NaHCO? 0,16 g/L (Variasi A) menghasilkan akumulasi lipid tertinggi sebesar 49,87 mg/g. Produktivitas lipid tertinggi tercatat pada Variasi C (NaCl 0,125 g/L dan NaHCO? 0,48 g/L) sebesar 6,80 mg/L-hari berdasarkan waktu pencapaian perolehan lipid maksimum masing-masing perlakuan. Uji ANOVA menunjukkan bahwa variasi perlakuan memiliki pengaruh signifikan terhadap perolehan lipid (p = 0,002), dan uji post-hoc Tukey menegaskan bahwa Variasi A memberikan hasil terbaik dibandingkan variasi lainnya. Produksi lipid bersifat mixed growth-associated (R² model Luedeking-Piret hingga 0,9763) dan model logistik memberikan representasi yang akurat terhadap pertumbuhan biomassa (R² hingga iv 0,998). Model RSM memprediksi kondisi optimum pada NaCl 0,125 g/L dan NaHCO? 0,32 g/L dengan estimasi perolehan lipid 46,39 mg/g, tervalidasi secara eksperimen (43,45 mg/g). Profil lipid hasil analisis GC-MS menunjukkan bahwa asam palmitat (C16:0) mendominasi sebanyak 62%, disertai PUFA sebesar 38%, termasuk fraksi omega-3 seperti ?-linolenic acid (ALA). Pendekatan RSM efektif dalam mengoptimasi kondisi kultur Spirogyra sp. untuk produksi lipid, dengan kombinasi NaCl 0,125 g/L dan NaHCO? 0,32 g/L sebagai kondisi optimum yang menghasilkan akumulasi lipid tertinggi.