digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Remaining Oil in Place (ROIP) dari reservoir batuan karbonat umumnya masih cukup besar. Hal ini dikarenakan batuan karbonat mempunyai kecenderungan wettability yaitu oil wet. Karena sifatnya yang membasahi batuan maka minyak sisa akan menempel pada pori-pori batuan dan sulit untuk diproduksikan ke permukaan. Salah satu usaha peningkatan perolehan minyak tahap lanjut adalah dengan injeksi kimia. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas injeksi biosurfaktan sophorolipid dalam meningkatkan perolehan minyak pada batuan karbonat dan menginvestigasi mekanisme dominan yang bekerja selama proses injeksi tersebut. Sophorolipid merupakan biosurfaktan dari jamur yang memiliki sifat-sifat surfaktan pada umumnya namun belum diketahui mekanisme dominan yang bekerja dalam proses peningkatan produksi minyak. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dan metode simulasi dengan tahapan utama yaitu pengujian pada sistem crude oil-rock-brine (CORB), uji coreflooding dan simulasi coreflooding. Pengaruh dari pH, salinitas dan ion divalen (kalsium dan magnesium) dianalisis dan selanjutnya dilakukan uji coreflooding dengan core Indiana Limestone. Pada pemodelan simulasi coreflooding dilakukan sensitivitas parameter input untuk mendapatkan parameter yang dominan dari sophorolipid. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum dari sophorolipid pada batuan karbonat yaitu dengan konsentrasi 0,5% pada Critical Micelle Concentration (CMC), salinitas sedang (10.000 ppm) dengan karakteristik minyak sedang. Hasil sensitivitas coreflooding menunjukkan parameter dominan adalah trapping number nonwetting (DTRAPN) yang berkaitan erat dengan mekanisme wettability alteration dan viskositas emulsi. Kenaikan Recovery factor (RF) hasil optimasi simulasi coreflooding mencapai 19%-33%.