Remaining Oil in Place (ROIP) dari reservoir batuan karbonat umumnya masih
cukup besar. Hal ini dikarenakan batuan karbonat mempunyai kecenderungan
wettability yaitu oil wet. Karena sifatnya yang membasahi batuan maka minyak sisa
akan menempel pada pori-pori batuan dan sulit untuk diproduksikan ke permukaan.
Salah satu usaha peningkatan perolehan minyak tahap lanjut adalah dengan injeksi
kimia. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas injeksi biosurfaktan
sophorolipid dalam meningkatkan perolehan minyak pada batuan karbonat dan
menginvestigasi mekanisme dominan yang bekerja selama proses injeksi tersebut.
Sophorolipid merupakan biosurfaktan dari jamur yang memiliki sifat-sifat
surfaktan pada umumnya namun belum diketahui mekanisme dominan yang
bekerja dalam proses peningkatan produksi minyak.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dan metode simulasi dengan
tahapan utama yaitu pengujian pada sistem crude oil-rock-brine (CORB), uji
coreflooding dan simulasi coreflooding. Pengaruh dari pH, salinitas dan ion divalen
(kalsium dan magnesium) dianalisis dan selanjutnya dilakukan uji coreflooding
dengan core Indiana Limestone. Pada pemodelan simulasi coreflooding dilakukan
sensitivitas parameter input untuk mendapatkan parameter yang dominan dari
sophorolipid.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum dari sophorolipid pada
batuan karbonat yaitu dengan konsentrasi 0,5% pada Critical Micelle
Concentration (CMC), salinitas sedang (10.000 ppm) dengan karakteristik minyak
sedang. Hasil sensitivitas coreflooding menunjukkan parameter dominan adalah
trapping number nonwetting (DTRAPN) yang berkaitan erat dengan mekanisme
wettability alteration dan viskositas emulsi. Kenaikan Recovery factor (RF) hasil
optimasi simulasi coreflooding mencapai 19%-33%.
Perpustakaan Digital ITB