BAB 1 Nashaura Jilan Attayanissa A.
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Nashaura Jilan Attayanissa A.
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Nashaura Jilan Attayanissa A.
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Nashaura Jilan Attayanissa A.
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Nashaura Jilan Attayanissa A.
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Nashaura Jilan Attayanissa A.
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Industri pertambangan merupakan sektor padat modal dengan tingkat risiko investasi yang tinggi, terutama dalam pengembangan infrastruktur. PT ABC, perusahaan tambang bauksit dengan beberapa Izin Usaha Pertambangan (IUP), menerapkan skema fasilitas bersama (shared-use) untuk mengoptimalkan biaya kapital untuk beberapa jenis infrastruktur. Namun, isu keterbatasan lahan pada IUP tertentu menyebabkan perbedaan dari segi investasi infrastruktur, yang kemudian berdampak pada tidak meratanya kelayakan ekonomi antar IUP. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan mengoptimasi komponen fee dan extra fee dalam skema shared-use dengan mempertimbangkan risiko proyek. Penelitian dilakukan menggunakan analisis kelayakan finansial (NPV dan IRR), indikator risiko proyek (deviasi IRR dan Value at Risk) yang diperoleh dengan simulasi Monte Carlo, serta optimasi dengan pendekatan game theory berjenis Nash Bargaining. Hasil menunjukkan bahwa skenario baseline fee yang ditetapkan secara proporsional terhadap investasi awal serta risk-adjusted fee yang ditetapkan dengan menyesuaikan baseline fee terhadap risk index berbasis deviasi IRR dan Value at Risk (VaR) tanpa adanya komponen extra fee tidak mampu menjawab permasalahan optimasi kelayakan ekonomi ketiga IUP. Sementara itu, skenario risk-adjusted fee berbasis VaR dengan komponen extra fee, baik dalam skenario optimasi NPV/unit ataupun optimasi IRR, berhasil menjawab permasalah optimasi kelayakan. Berdasarkan hasil analisis, skenario terbaik adalah penerapan risk-adjusted fee berbasis VaR yang dikombinasikan dengan optimasi extra fee berbasis IRR karena menghasilkan nilai NPV dan IRR yang maksimal dengan deviasi IRR terkecil (4,46%), meskipun deviasi NPV/unit masih cukup besar. Pendekatan ini
dinilai paling adil dan layak diterapkan sebagai skema pembagian biaya berbasis risiko dan strategi negosiasi dalam proyek pertambangan multi-entitas.
Perpustakaan Digital ITB