digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PT. XYZ adalah perusahaan MRO yang juga menangani perawatan APU. Dalam proses perawatannya, PT. XYZ membuat suatu kontrak dengan pemakai APU yang disebut dengan kontrak Power-by-the-Hour (PBTH). Pada kontrak ini, sudah ditentukan interval dan biaya preventive maintenance (PM) dari sebuah APU. Namun dalam pelaksanaannya, seringkali waktu PM tidak sesuai dengan jadwal yang tertera pada kontrak. Hal ini membuat PT XYZ mengeluarkan biaya yang melebihi kontrak PBTH. Sehingga, untuk menekan biaya yang ditanggung PT. XYZ, diperlukan kembali studi untuk menentukan interval PM. Dalam menentukan interval PM, metode dilakukan dengan cara menemukan waktu pelaksanaan PM yang memiliki biaya terendah, menggunakan fungsi UC(t). Fungsi UC(t) digunakan sebagai fungsi objektif untuk melakukan optimasi. Selain itu, dibentuk persamaan regresi berdasarkan data 2 variabel yang menunjukkan kondisi APU yaitu Exhaust Gas Temperature (EGT) dan Oil Sum Temperature (OTA. Fungsi dari 2 variabel tersebut dijadikan fungsi kendala. Fungsi kendala dan fungsi objektif diperlukan untuk melakukan optimasi mengenai interval perawatan APU. Setelah optimasi dilakukan, ditemukan bahwa interval PM adalah 9015 Running Hours (RH). Nilai UC(t) yang dihasilkan adalah US$43,56/RH. Berdasarkan RH dan UC(t), didapatkan biaya perbaikan dalam 1 siklus PM adalah US$32691,61.