digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Studi ini memajukan pendekatan optimisasi portofolio untuk pasar negara berkembang dengan secara eksplisit mengintegrasikan korelasi arus modal asing sebagai variabel desain strategis, di samping tujuan tradisional berupa imbal hasil dan risiko. Dengan memanfaatkan algoritma evolusioner multi-objektif NSGA-II, studi ini mengembangkan model optimisasi pada subset terkurasi dari 16 saham IDX30, membandingkan dua strategi arketipal: flow-following dan flow-hedging. Strategi flow-following, yang menyelaraskan bobot portofolio dengan arus masuk modal asing, menghasilkan frontier Pareto yang luas namun volatil, ditandai dengan trade-off yang curam dan sensitivitas tinggi terhadap pembalikan makroekonomi. Sebaliknya, strategi flow-hedging menghasilkan frontier yang lebih kompak dan terstruktur secara vertikal, dengan kinerja yang stabil dalam ukuran risiko-terkoreksi serta drawdown yang lebih rendah, khususnya selama rezim pasar yang tidak menguntungkan. Temuan empiris menunjukkan bahwa portofolio flow-hedging, terutama yang berada di titik “knee” Pareto, secara konsisten mengungguli indeks IDX30 dan strategi flow-following dalam hal imbal hasil kumulatif, rasio Sharpe, dan risiko penurunan selama periode 2019–2025. Uji ketahanan, termasuk pengujian subperiode dan analisis sensitivitas parameter NSGA-II, mengonfirmasi stabilitas model ini di berbagai konfigurasi komputasi dan kondisi pasar. Studi ini menekankan pentingnya sensitivitas terhadap arus modal asing bukan hanya sebagai risiko eksternal, melainkan sebagai variabel desain internal dalam konstruksi portofolio. Temuan ini menawarkan wawasan praktis bagi investor institusional yang mencari ketahanan di pasar dengan volatilitas tinggi, sekaligus membangun fondasi metodologis untuk model alokasi dinamis yang flow- aware. Kontribusi ini mereformulasi perancangan portofolio di pasar negara berkembang dengan menjembatani dinamika perilaku arus modal dan optimisasi formal, memungkinkan strategi investasi yang lebih adaptif dan tangguh secara struktural.