Studi ini meneliti apakah memasukkan korelasi aliran modal asing sebagai tujuan optimasi formal dapat meningkatkan konstruksi portofolio di pasar berkembang, khususnya IDX30 Indonesia. Hasilnya menunjukkan bahwa integrasi korelasi aliran modal secara signifikan membentuk permukaan optimasi, dengan strategi "flow-hedging" yang secara konsisten mengungguli strategi "flow-following" dan patokan IDX30 dalam hal pengembalian total, penurunan maksimum, dan metrik yang disesuaikan dengan risiko. Strategi flow-hedging, yang berfokus pada aset dengan korelasi rendah dengan aliran modal asing, memberikan kinerja yang lebih baik dan ketahanan yang lebih konsisten dalam jangka panjang. Studi ini memberikan kontribusi pada literatur optimasi portofolio dengan mengintegrasikan korelasi aliran modal asing sebagai tujuan ketiga dalam algoritma optimasi, dan implikasinya penting bagi manajer portofolio, investor institusional, regulator, dan pembuat kebijakan di pasar berkembang. Penelitian di masa depan dapat meningkatkan model dengan rebalancing dinamis, data aliran tingkat saham, dan adaptasi parameter dinamis.