Pasar keuangan, dengan data yang luas dan saling ketergantungan yang kompleks, mendorong penggunaan optimasi portofolio untuk menyeimbangkan risiko dan imbal hasil investasi. Pertumbuhan pesat data alternatif telah mengubah optimasi portofolio, tetapi banyak yang masih bergantung pada kerangka mean-variance (MV). Sementara MV berfungsi di pasar yang stabil, pasar negara berkembang seperti Indonesia menghadirkan tantangan unik karena distribusi return yang ekstrim, perubahan korelasi, dan likuiditas rendah. Penelitian ini mengusulkan model optimasi tri-objektif yang menggabungkan korelasi arus modal asing sebagai input strategis, di samping return dan risiko yang diharapkan, untuk mengatasi kelemahan dari metode tradisional dalam pasar negara berkembang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis trade-off antara return, volatilitas, dan eksposur arus modal asing, serta membandingkan kinerja strategi portofolio yang berbeda relatif terhadap benchmark utama, dengan fokus pada pasar saham Indonesia (IDX30).