Dalam penelitian ini, modifikasi tanin dari biomassa daun Acacia mangium Wild
dimanfaatkan sebagai biosorben dalam menyisihkan ion Pb (II) pada larutan limbah
artifisial. Biosorben yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga jenis:
biosorben dari biomassa tanpa polimerisasi (BTP), biosorben polimerisasi dari
biomassa daun (BDP), dan biosorben polimerisasi ekstrak tanin dari biomassa (BEP).
Tujuan penelitian adalah memperoleh kondisi optimum penelitian pada kemampuan
ketiga biosorben untuk menyisihkan ion Pb (II) pada larutan limbah artifisial. Fourier
Transform Infrared Spectroscopy (FTIR), X-ray Diffractometer (XRD), Scanning
Electron Microscopy (SEM), kadar air, kadar abu, kadar volatil, dan kadar karbon
terikat dilakukan untuk menentukan karakteristik fisik dan kimia biosorben. Untuk
memperkirakan kapasitas penyerapan logam Pb (II), maka dilakukan percobaan
secara sistem batch, dengan parameter yang mempengaruhi proses adsorpsi terdiri
dari variasi ukuran biosorben, dosis biosorben, waktu kontak, serta konsentrasi awal
limbah artifisial Pb(II). Mekanisme dan kinetika penyisihan Pb (II) dianalisis
menggunakan model isoterm Langmuir dan Freundlich. Kondisi optimum pada
penggunaan BTP antara lain dengan penggunaan dosis sebesar 2 g/50 mL, dengan
ukuran pori 100 mesh dan waktu kontak optimum mencapai 45 menit, dengan
konsentrasi awal Pb (II) 50 ppm dengan penyisihan logam Pb (II) yang terjadi
mencapai 85,03%. Kondisi optimum pada penggunaan BDP antara lain dengan
penggunaan dosis sebesar 2,5 g/ 20 mL, waktu kontak optimum mencapai 75 menit,
dengan konsentrasi awal Pb (II) 50 ppm, dengan penyisihan logam Pb (II) yang
terjadi mencapai 79,71%. Sedangkan kondisi optimum pada penggunaan BEP antara
lain dengan penggunaan dosis sebesar 2 g/ 50 mL, waktu kontak mencapai 60 menit,
konsentrasi awal Pb (II) 75 ppm, dengan penyisihan logam Pb (II) yang terjadi
mencapai 70,81%. Performa BTP dalam penyisihan logam Pb (II) lebih baik daripada
BDP dan BEP, dari segi lain modifikasi kedua biosorben tersebut berhasil dalam
meningkatkan kekuatan struktur dalam kelarutannya. Studi isoterm adsorpsi untuk
ketiga biosorben yang didapat mengikuti mekanisme isotherm Freundlich. Dan untuk
studi kinetika ketiganya mengikuti persamaan orde dua.
Perpustakaan Digital ITB