digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
PUBLIC Open In Flipbook Nugi Nugraha

Abstrak Inggris
PUBLIC Open In Flipbook Nugi Nugraha

Akses air bersih masih menjadi persoalan utama bagi masyarakat Indonesia, terutama yang tinggal di lingkungan air baku marjinal, yakni air baku berkualitas rendah, seperti air gambut. Selain menyimpan karbon, lahan gambut menyimpan 10% kebutuhan air minum sedunia. Namun, air gambut memiliki karakteristik bewarna coklat, pH yang rendah, dan kandungan zat organik tinggi sehingga perlu diolah terlebih dahulu. Pada penelitian ini, membran ultrafiltrasi berbahan dasar PVC (polivinil klorida) termodifikasi gliserol dipersiapkan dan dikarakterisasi untuk pengolahan air gambut. Membran termodifikasi gliserol dipersiapkan dengan metode additive blending dan soaking dan dikarakterisasi morfologi, hidrofilisitas, permeabilitas, dan distribusi ukuran porinya. Lalu, diuji kinerja membran berdasarkan fluks air gambut dan tingkat rejeksi kontaminanya. Hasil dari analisis didapatkan bahwa modifikasi gliserol dengan metode additive blending berkontribusi dalam meningkatkan hidrofilisitas dan meningkatkan permeabilitas, sedangkan modifikasi gliserol dengan metode soaking meningkatkan nilai hidrofilisitas permukaan membran. Uji filtrasi menggunakan air gambut artifisial menghasilkan rejeksi asam humat sebesar 95–100%, dengan nilai tertinggi pada membran PVC dengan rasio PEG/gliserol sebesar 3:1 dan membran dengan penambahan aditif PEG/gliserol 7:1 memiliki kecenderungan fouling paling rendah. Hasil filtrasi air gambut asli dengan menggunakan membran PEG/gliserol 3:1 berhasil menaikkan nilai pH (38,7%) dan konduktivitas (41,4%), serta menyisihkan asam humat (55,3%), warna (73,6%), kekeruhan (39,4%), COD (64,4%), dan TDS (93,1%).