digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
PUBLIC Open In Flipbook Dewi Supryati

Program percepatan ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) merupakan salah satu skenario yang dijalankan oleh Pemerintah Indonesia untuk mengurangi emisi karbon di Indonesia. PT PLN (Persero) sebagai perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ditunjuk oleh Pemerintah Indonesia untuk menjadi penyedia infrastruktur pengisian daya listrik untuk KBLBB dan diharapkan dapat mendukung percepatan ekosistem kendaraan listrik melalui pelayanan yang andal dan mudah dijangkau. Untuk mendukung program percepatan KBLBB di Indonesia, penelitian ini membahas permasalahan penentuan lokasi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang optimal untuk melayani permintaan pengisian baterai kendaraan listrik. Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah memaksimalkan keuntungan yang diperoleh PT PLN (Persero) sebagai penyedia jasa SPKLU. Model matematis dibangun pada penelitian ini dengan menggunakan model Maximal Covering Location Problem (MCLP) untuk melayani permintaan pengisian baterai kendaraan listrik di Kota Pontianak. Hasil penelitian menunjukkan dari 12 lokasi SPKLU yang saat ini sudah ada, hanya perlu dibuka 11 lokasi untuk melayani 137 kendaraan listrik yang ada di Kota Pontianak. Total keuntungan bulanan yang diperoleh sebesar Rp34.234.642 per bulan dengan biaya investasi bulanan sebesar Rp57.792.643 per bulan. Rencana pembangunan SPKLU di tahun 2025 sebanyak 6 lokasi diusulkan untuk dibangun. Berdasarkan model matematis pada penelitian ini, pembangunan SPKLU baru cukup dilakukan di 5 lokasi baru agar dapat memaksimalkan keuntungan yang diperoleh. Selain itu, hasil dari perubahan parameter jarak tempuh maksimal dan jumlah kendaraan listrik yang dilayani menunjukkan hubungan yang sebanding terhadap total keuntungan bulanan yang diperoleh. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan PT PLN (Persero) dalam menentukan lokasi SPKLU yang optimal untuk dapat memaksimalkan keuntungan yang diperoleh.