Program percepatan ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai
(KBLBB) merupakan salah satu skenario yang dijalankan oleh Pemerintah
Indonesia untuk mengurangi emisi karbon di Indonesia. PT PLN (Persero) sebagai
perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ditunjuk oleh Pemerintah
Indonesia untuk menjadi penyedia infrastruktur pengisian daya listrik untuk
KBLBB dan diharapkan dapat mendukung percepatan ekosistem kendaraan listrik
melalui pelayanan yang andal dan mudah dijangkau. Untuk mendukung program
percepatan KBLBB di Indonesia, penelitian ini membahas permasalahan penentuan
lokasi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang optimal untuk
melayani permintaan pengisian baterai kendaraan listrik. Tujuan yang akan dicapai
dalam penelitian ini adalah memaksimalkan keuntungan yang diperoleh PT PLN
(Persero) sebagai penyedia jasa SPKLU. Model matematis dibangun pada
penelitian ini dengan menggunakan model Maximal Covering Location Problem
(MCLP) untuk melayani permintaan pengisian baterai kendaraan listrik di Kota
Pontianak. Hasil penelitian menunjukkan dari 12 lokasi SPKLU yang saat ini sudah
ada, hanya perlu dibuka 11 lokasi untuk melayani 137 kendaraan listrik yang ada di
Kota Pontianak. Total keuntungan bulanan yang diperoleh sebesar Rp34.234.642
per bulan dengan biaya investasi bulanan sebesar Rp57.792.643 per bulan. Rencana
pembangunan SPKLU di tahun 2025 sebanyak 6 lokasi diusulkan untuk dibangun.
Berdasarkan model matematis pada penelitian ini, pembangunan SPKLU baru
cukup dilakukan di 5 lokasi baru agar dapat memaksimalkan keuntungan yang
diperoleh. Selain itu, hasil dari perubahan parameter jarak tempuh maksimal dan
jumlah kendaraan listrik yang dilayani menunjukkan hubungan yang sebanding
terhadap total keuntungan bulanan yang diperoleh. Hasil penelitian ini dapat
dijadikan sebagai bahan pertimbangan PT PLN (Persero) dalam menentukan lokasi
SPKLU yang optimal untuk dapat memaksimalkan keuntungan yang diperoleh.
Perpustakaan Digital ITB