digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Treasuri Puspa Tamara
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Treasuri Puspa Tamara
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Treasuri Puspa Tamara
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Treasuri Puspa Tamara
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Treasuri Puspa Tamara
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Treasuri Puspa Tamara
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

Saat ini, PT Riding Selalu masih sangat tersentralisasi kepada Direksi yang juga adalah pemilik dimana Direksi masih harus dijalankan dan diatur secara mendetil oleh Direksi. Masih terdapat banyak karyawan yang tidak kompeten yang masih tidak dapat bekerja secara mandiri tanpa perintah spesifik dari Direksi. Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengidentifikasi tingkat kematangan Manajemen Modal Manusia (“MMM”) dalam PT Riding Selalu, untuk menganalisa jarak antara tingkat kematangan MMM PT Riding Selalu dengan target tingkat kematangan MMM dan untuk mengidentifikasi cara-cara untuk meningkatkan tingkat kematangan MMM PT Riding Selalu. Alat yang digunakan adalah alat yang diciptakan oleh Bassi dan McMurrer (2007) dalam bentuk survei. Alat tersebut mampu untuk menilai suatu organisasi dalam praktek MMM pada lima kategori utama, yakni praktek kepemimpinan, keterlibatan karyawan, aksesibilitas ke pengetahuan, optimasi tenaga kerja dan kapasitas belajar. Dengan menggunakan alat ini dapat diketahui bahwa tingkat kematangan MMM PT Riding Selalu adalah buruk. Jarak antara kondisi saat ini dengan target, yakni tingkat kematangan MMM cukup, masih kurang 12,50 poin. Untuk meningkatkan tingkat kematangan MMM PT Riding Selalu, PT Riding Selalu harus meingkatkan nilai masing-masing pengerak MMM, khususnya dari penggerak MMM dengan nilai terendah dan kedua terendah, yakni Praktek Kepemimpinan dan Keterlibatan Karyawan. Terdapat tiga rencana yang perlu untuk diimplementasikan, jangka pendek, menengah dan Panjang. Dalam rencana jangka pendek, PT Riding Selalu harus memilih satu divisi untuk dijadikan percobaan. Disarankan divisi tersebut adalah divisi marketing karena hasilnya dapat dihitung dengan mudah, yakni meningkatkan penjualan. Pertama-tama PT Riding Selalu harus fokus untuk meningkatkan tingkat kematangan MMM dalam divisi tersebut dalam waktu tiga bulan. Lalu, jika tingkat kematangan MMM divisi tersebut telah mencapai nilai cukup atau sangat baik, maka PT Riding Selalu dalam melanjutkan untuk fokus meningkatkan tingkat kematangan MMM pada seluruh divisi. Ini adalah rencana jangka menengah.