digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, Generasi Z kini menjadi kelompok demografis terbesar di Indonesia, diikuti oleh Generasi Milenial dan Generasi X. Pergeseran ini mengubah dinamika tenaga kerja nasional dengan Generasi Z yang mulai aktif memasuki dunia kerja dan Generasi X yang masih menduduki posisi kepemimpinan, sebagaimana organisasi dihadapkan pada tantangan untuk mengelola perbedaan nilai kerja, ekspektasi, dan faktor-faktor pendorong motivasi antar generasi. Penelitian ini menganalisis motivasi kerja antara Generasi Z dan Generasi X di Indonesia dengan menggunakan Teori Kebutuhan McClelland, yang mencakup tiga dimensi utama motivasi: kebutuhan akan pencapaian, kebutuhan akan kekuasaan, dan kebutuhan akan afiliasi. Pendekatan kuantitatif digunakan melalui penelitian survei yang melibatkan 114 pekerja dari Generasi Z dan 105 pekerja dari Generasi X. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik dalam ketiga dimensi motivasi antara Generasi Z dan Generasi X, baik pada usia mereka saat ini maupun saat keduanya berada pada usia 20-an. Namun, terdapat dua temuan yang marginally significant: Generasi Z menunjukkan kebutuhan akan kekuasaan yang sedikit lebih tinggi dibandingkan Generasi X pada usia 20-an, sementara Generasi X saat ini memiliki kebutuhan akan afiliasi yang sedikit lebih tinggi dibandingkan Generasi Z. Temuan ini menunjukkan bahwa dorongan untuk berprestasi, memengaruhi orang lain, dan membangun hubungan interpersonal merupakan karakteristik universal yang tidak terikat oleh perbedaan generasi. Oleh karena itu, organisasi perlu menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kebutuhan akan otonomi, kompetensi, dan keterhubungan bagi semua karyawan lintas generasi melalui pendekatan yang lebih individu dalam keterlibatan karyawan.