PT. Dirgantara Indonesia adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
yang dimiliki Indonesia. Sebagai industry pesawat terbang, PT. Dirgantara Indonesia
selain dituntut untuk menghasilkan produk yang berkualitas baik, pengiriman yang
tepat waktu kepada pelanggan adalah salah satu faktor yang mempegaruhi
kepuasaan pelanggan dan dapat meningkatkan nilai perusahaan itu sendiri. Salah
satu faktor yang mempengaruhi dalam pengiriman tepat waktu adalah ketersediaan
material, produksi akan berjalan lancar ketika bahan yang dibutuhkan selalu tersedia.
Ketersediaan material yang dimaksud bukan hanya material untuk membuat pesawat
(Aircraft Material) tetapi ada juga material untuk mendukung proses produksi
(Non Aircraft Material), seperti peralatan produksi. Untuk kontrol pasokan pasokan
material dan proses lainnya PT. Dirgantara Indonesia sudah menggunakan SAP
dalam menjalankannya. Namun hanya material untuk pesawat saja yang dapat
dikontrol oleh sistem persediaan, tetapi untuk material Non Aircraft tidak terkontrol
melalui sistem persediaan. Masalah yang dihadapi saat ini adalah percepatan
kedatangan barang tidak sebanding dengan permintaan barang, dimana sering terjadi
keterlambatan dalam kedatangan barang yang dapat menyebabkan terhambatnya
proses produksi, sehingga berdampak pada proses prosukdi selanjutnya yang akan
menyebabkan keterlambatan pengiriman terhadap konsumen menjadi terlambat. Ada
beberapa solusi alternative yang diusulkan untuk mengurangi Purchase Requisition
Delayed diantaranya adalah mengembangkan sistem Material Requirement
Planning (MRP) dan Vendor Managed Inventory (VMI). Untuk mencapai itu
diperlukan empat rencana strategis yaitu, mengundang supplier, memililh supplier,
membuat kontrak, dan implementasi kontrak.
Perpustakaan Digital ITB