Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan oleh Dengue virus
(DENV) memiliki empat serotipe yang berbeda, yaitu DENV-1, DENV-2, DENV-3,
dan DENV-4. Individu yang telah sembuh dari infeksi satu serotipe dapat terkena
infeksi sekunder dari serotipe lainnya. Proses infeksi ulang ini seringkali dipengaruhi
oleh fenomena Antibody-Dependent Enhancement (ADE), dimana antibodi dari
infeksi pertama justru memperburuk infeksi dari serotipe kedua. Tugas akhir ini
bertujuan untuk membandingkan dua model epidemiologi, yaitu model logistik Richards
dan model SIR dengan adaptive trigger dalam menggambarkan dinamika
penyebaran DBD dengan faktor multivirus. Model Richards digunakan untuk memodelkan
data jumlah kasus kumulatif wabah dengan fungsi sigmoidal, sedangkan
model SIR dengan adaptive trigger digunakan untuk menangkap interaksi antara
individu yang telah sembuh dan yang terinfeksi serta memperhitungkan efek ADE
dalam memodelkan infeksi sekunder. Hasil simulasi menunjukkan bahwa model
adaptive trigger SIR lebih mampu menggambarkan fenomena infeksi sekunder yang
dipengaruhi oleh efek ADE, sedangkan model Richards lebih cocok untuk menggambarkan
bentuk grafik masing-masing gelombang wabah. Identifikasi parameter
pada kedua model dilakukan menggunakan algoritma Particle Swarm Optimization
(PSO) untuk meminimumkan error hasil fitting terhadap data observasi. Diharapkan
hasil dari tugas akhir ini dapat menjadi referensi yang berguna untuk memperkirakan
solusi penyebaran DBD yang melibatkan faktor multivirus serta memberikan
pemahaman lebih baik mengenai dampak efek ADE dalam epidemiologi DBD.