ABSTRAK Maulana Muhammad Yusuf Asyhari
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Pertumbuhan jumlah penduduk dan alih fungsi lahan menyebabkan ketersediaan ruang untuk budidaya pertanian semakin terbatas, terutama di wilayah perkotaan. Sebagai solusi, sistem hidroponik vertical tower menawarkan pendekatan efisien dengan memanfaatkan ruang secara vertikal pada lahan sempit. Meskipun demikian, penggunaan larutan nutrisi sintetis seperti AB mix masih menimbulkan kekhawatiran terkait keberlanjutan lingkungan dan dampak kesehatan. Dalam konteks ini, vermicompost tea menjadi alternatif organik yang menjanjikan karena mengandung unsur hara, hormon pertumbuhan alami, serta mikroorganisme yang menguntungkan, sekaligus mendukung pengolahan limbah pertanian secara berkelanjutan. Komoditas selada (Lactuca sativa L. New Grand Rapids) dipilih karena kandungan gizinya yang tinggi, waktu panen yang singkat, serta tingginya permintaan pasar. Untuk mengevaluasi kinerja sistem budidaya, dilakukan analisis neraca massa dan energi guna mengukur efektivitas konversi input menjadi biomassa tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh aplikasi larutan AB mix dan vermicompost tea terhadap pertumbuhan (tinggi tanaman, jumlah daun, dan luas daun) serta hasil biomassa (bobot segar, bobot kering, dan kadar klorofil) tanaman selada pada sistem fertigasi hidroponik vertical tower, serta menghitung efisiensi produksi melalui analisis neraca massa dan energi. Penelitian dilakukan dengan metode uji perbandingan antar dua perlakuan—AB mix dan vermicompost tea pada 900 PPM—menggunakan 25 sampel tanaman yang dipilih secara acak. Analisis statistik menggunakan uji t-test atau Mann-Whitney U Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa AB mix memberikan hasil yang signifikan lebih tinggi dibandingkan vermicompost tea pada hampir semua parameter pertumbuhan selada, kecuali pada jumlah daun di HST-33, dan hasil lebih tinggi pada parameter biomassa kecuali pada rasio akar/tajuk yang lebih tinggi pada vermicompost tea dan kadar air yang relatif seimbang. Analisis neraca massa menunjukkan bahwa AB mix hanya memerlukan 38,30 g input untuk menghasilkan 1 g biomassa, sedangkan vermicompost tea memerlukan 550,87 g. Dalam hal efisiensi energi, AB mix membutuhkan energi input sebesar 1.699,76 kJ/g dengan heat loss 204,17 kJ/g, jauh lebih efisien dibandingkan vermicompost tea yang membutuhkan 21.267,80 kJ/g dengan heat loss 3.334,71 kJ/g.
Perpustakaan Digital ITB