ABSTRAK Muhammad Arsyad Fajri
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Muhammad Arsyad Fajri
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Muhammad Arsyad Fajri
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Muhammad Arsyad Fajri
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Muhammad Arsyad Fajri
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Muhammad Arsyad Fajri
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Muhammad Arsyad Fajri
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
DAFTAR PUSTAKA Muhammad Arsyad Fajri
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN Muhammad Arsyad Fajri
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Pertumbuhan populasi dunia yang diperkirakan mencapai 10 miliar jiwa pada pertengahan abad ke-21 mendorong peningkatan kebutuhan akan pangan berkualitas dan berkelanjutan. Salah satu komoditas yang berpotensi memenuhi kebutuhan tersebut adalah ercis (Pisum sativum L.), yang dikenal memiliki kandungan gizi tinggi serta adaptif terhadap berbagai sistem pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh perbedaan aksesi ercis terhadap karakter morfometri, kandungan klorofil, dan hasil panen, serta menganalisis hubungan antar karakter tersebut dalam lingkungan polikultur. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan lima aksesi ercis, yaitu D44, H82, A25, F72, dan A09 sebagai perlakuan. Parameter yang diamati meliputi karakter morfometri biji, kandungan klorofil, jumlah polong per tanaman, jumlah biji per tanaman dan bobot biji per tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan aksesi berpengaruh nyata terhadap kandungan klorofil pada fase panen dan bobot biji per tanaman. Pada fase panen, kandungan klorofil tertinggi diperoleh aksesi D44 dengan nilai sebesar 23,04±6,31, kemudian bobot biji per tanaman tertinggi didapatkan oleh aksesi H82 sebesar 0,58g. Korelasi antar karakter menunjukkan hubungan positif sangat kuat antara volume biji dan bobot biji per tanaman (r = 0,92), serta hubungan negatif sangat kuat antara kandungan klorofil fase panen dengan jumlah polong per tanaman (r = -0,96) dan kebulatan biji (r = -0,88). Dengan hasil ini menunjukkan bahwa pemilihan aksesi ercis yang tepat dapat meningkatkan produktivitas melalui pendekatan berbasis karakter morfometri dan agronomis tanaman.
Perpustakaan Digital ITB