Abstrak - Galuh Azzahra Satyakinasih
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Limbah organik mendominasi jenis sampah di Indonesia, mencapai 54,69% dari total 175.000 ton per hari. Aktivitas rumah potong hewan (RPH) juga menghasilkan sekitar 3 juta liter darah sapi per tahun yang berpotensi mencemari lingkungan bila tidak dikelola. Salah satu metode penanganan limbah organik adalah biokonversi menggunakan larva black soldier fly (BSF), yang mampu mengurai berbagai jenis limbah. Penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh substrat limbah daun bunga kol dengan kosubstrat darah sapi terhadap pertumbuhan, pencernaan, dan komposisi nutrisi larva BSF. Perlakuan berupa campuran daun bunga kol dan darah sapi (rasio 80:20) pada variasi feeding rate 25, 50, 75, 100, dan 125 mg/larva/hari, serta kontrol berupa pur ayam. Parameter diamati meliputi kadar air substrat, periode hidup, survival rate, laju pertumbuhan, approximate digestibility (AD), waste reduction index (WRI), efficiency of conversion of digested food to body substance (ECD), serta analisis proksimat prepupa. Hasil menunjukkan kontrol menghasilkan pertumbuhan terbaik dengan laju 7,90 ± 0,39 mg/hari, periode hidup tercepat (53 hari), survival rate imago 89,27 ± 2,16, dan WRI (12,65 ± 0,58). Meski demikian, perlakuan substrat limbah organik dengan feeding rate 75 mg menunjukkan AD tertinggi dan paling signifikan (86,56 ± 2,93), laju pertumbuhan 7,425 ± 0,048 mg/hari, survival rate paling tinggi untuk perlakuan non-kontrol, dan WRI yang mendekati kontrol (12,37 ± 0,42). Sedangkan ECD tertinggi pada perlakuan 25 mg (0,45 ± 0,22). Analisis proksimat perlakuan 75 mg menunjukkan kadar air 84%, abu 16,30%, protein 38,17%, serat 2,19%, lemak 19,33%, dan karbohidrat 24,01%.
Perpustakaan Digital ITB