digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Riset yang terkait dengan koordinasi rantai pasokan pertanian telah banyak menarik perhatian terkait dengan peranannya yang sangat penting dalam ketersediaan, keamanan, dan keselamatan pangan. Penelitian-penelitian terdahulu tentang koordinasi rantai pasokan pertanian telah dianalisis dan diklasifikasikan, dan gap riset telah diidentifikasi. Penelitian yang menganalisis proses koordinasi pada rantai pasokan pertanian masih sangat kurang. Pembahasan menyeluruh mengenai koordinasi rantai pasokan pertanian sangat dibutuhkan, terutama yang terkait dengan proses koordinasi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan akar permasalahan yang terjadi pada koordinasi rantai pasokan pertanian, mengkarakteristikan impelementasi mekanisme koordinasi, dan simulasi implementasi mekanisme koordinasi tersebut beserta pengaruhnya pada kinerja rantai pasokan. Mekanisme koordinasi yang dianalisis pada penelitian ini adalah kontrak pertanian, pengambilan keputusan bersama, berbagi informasi, dan pembelajaran bersama/penciptaan nilai bersama. Kontribusi orisinil dari penelitian ini terkait dengan penggunaan pendekatan lunak berbasis agen untuk mendefinisikan akar masalah pada koordinasi rantai pasokan pertanian, proses rinci dalam koordinasi tersebut yang melibatkan petani kecil, dan implementasi penciptaan nilai bersama dalam koordinasi pertanian, serta membandingkan hasil implementasi mekanisme koordinasi terhadap kinerja rantai pasokan. Terkait dengan akar permasalahan, penelitian ini mengidentifikasi permasalahan yang dialami oleh petani kecil dan pasar tidak terstruktur terkait dengan kurangnya koordinasi, kurangnya berbagi informasi dan pengetahuan, ketidakpastian permintaan, harga, jumlah pasokan, dan kualitas. Sementara permasalahan antara petani dan pasar terstruktur terkait dengan komitmen. Hasil dari simulasi menunjukkan bahwa implementasi mekanisme koordinasi dan pengaruhnya dalam meningkatkan kinerja rantai pasokan terjadi ketika masing-masing aktor dalam rantai pasokan pertanian dapat sering berinteraksi, berkoordinasi, dan berkomitmen untuk meningkatkan kinerja rantai pasok. Penggunaan kontrak pertanian belum tentu dapat meningkatkan kinerja rantai pasokan. Komitmen untuk memenuhi permintaan yang tercantum dalam kontrak pertanian dengan mengimplementasikan pengambilan keputusan bersama, berbagi informasi, dan pembelajaran bersama/penciptaan nilai bersama sangatlah penting untuk meningkatkan kinerja rantai pasokan.