Sektor transportasi merupakan penyumbang emisi karbon terbesar kedua di Indonesia, dengan kontribusi 23,14% dari total emisi karbon pada 2021. Untuk mengurangi emisi ini, transisi ke kendaraan listrik (EV) menjadi langkah kunci. Namun, keterbatasan infrastruktur, terutama stasiun pengisian kendaraan listrik menyebabkan waktu tunggu yang lama juga menurunkan minat konsumen. Mengingat permintaan pengisian daya listrik pada stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) juga dipengaruhi oleh home charging, maka proporsi kepemilikan home charging oleh pelanggan perlu diperhitungkan dalam perencanaan pembangunan SPKLU di masa mendatang. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk merencanakan penambahan lokasi dan kapasitas SPKLU di Kota Surabaya untuk perencanaan jangka panjang (pada 2030) dan jangka pendek (tiap tahun), guna mengoptimalkan operasional SPKLU serta memperhitungkan proporsi kepemilikan home charging yang optimal. Prediksi populasi EV di masa mendatang dilakukan menggunakan regresi multivariat, dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang memengaruhi minat konsumen. Kemudian dilakukan pemodelan menggunakan pendekatan berbasis agen dan optimasi dilakukan dengan algoritma genetika untuk menentukan konfigurasi optimal SPKLU dan kepemilikan home charging. Hasil menunjukkan bahwa hasil optimal kepemilikan home charging sebesar 28% dari populasi EV, disertai pembangunan SPKLU di lokasi strategis, dapat memberikan keuntungan operasional optimal pada tahun 2030 hingga Rp78,6 juta per hari. Penelitian ini diharapkan menjadi panduan strategis bagi pembuat kebijakan dalam mendukung transisi ke kendaraan listrik melalui perencanaan infrastruktur dan penyusunan kebijakan yang efektif.