digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ahdan Musyaffa
PUBLIC Open In Flipbook Rita Nurainni, S.I.Pus

Gelombang internal, yang umumnya diobservasi dalam bentuk gelombang internal non-linier (non-linear internal waves atau NLIW), dan Arus Lintas Indonesia (Arlindo) merupakan fenomena khas Selat Lombok. Pemahaman terhadap dinamika keduanya sangat krusial dalam memahami ekosistem selat ini, namun kajian mendalam mengenai interaksi antara NLIW dan Arlindo masih terbatas. Studi ini menyelidiki karakteristik NLIW yang berada di sekitar Ambang Nusa Penida, serta hubungannya dengan Arlindo menggunakan simulasi tiga dimensi non-hidrostatik MITgcm dengan topografi dan gaya pembangkit yang realistis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa NLIW terbentuk di sekitar Ambang Nusa Penida (8,6°–8,9° LS), bertepatan dengan wilayah aliran kritis (ditandai oleh bilangan Froude (Fr) = 1). Simulasi menangkap pembangkitan dan penjalaran NLIW dengan mekanisme leewave yang diatur gaya pembangkit arus pasut semidiurnal yang dominan (periode ????~12 jam) dan Arlindo dalam bentuk transpor volume dengan nilai -2,55 ± 1,19 Sv. Bulan dengan kejadian NLIW yang paling banyak (sedikit) tertangkap adalah Oktober (Juni). Variasi nilai bulanan memperlihatkan NLIW yang menjalar ke utara tampak terkait dengan kuatnya (lemahnya) Arlindo, dengan panjang gelombang yang lebih pendek (panjang) dan amplitudo yang lebih besar (kecil), sementara NLIW yang menjalar ke selatan menunjukkan hal yang sebaliknya. Nilai bilangan Froude yang berubah-ubah terhadap waktu juga mengindikasikan bahwa Arlindo memengaruhi proses pembangkitan NLIW: bulan dengan Arlindo yang lebih kuat (lemah) berkaitan dengan NLIW dengan waktu pembangkitan yang lebih lambat (awal) dengan jumlah lebih sedikit (banyak). Arlindo menunjukkan pengaruh yang lebih signifikan terhadap karakteristik NLIW dibandingkan stratifikasi dan arus pasut.