digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
PUBLIC Open In Flipbook Nugi Nugraha

Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, masyarakat memiliki akses yang lebih mudah terhadap berbagai jenis pengobatan, seperti antibiotik. Akan tetapi, penggunaan antibiotik secara tidak rasional dapat menyebabkan permasalahan kesehatan serius berupa kemunculan antibiotic resistance bacteria atau ARB. Kelompok ARB yang digolongkan sebagai kelompok prioritas adalah bakteri dengan famili Enterobacteriaceae, seperti Escherichia coli. Diperlukan upaya pengelolaan lingkungan dan pengontrolan paparan AREc terhadap manusia melalui deteksi AREc dan bakteri patogen lainnya yang memiliki potensi tinggi untuk memapari manusia. Agar dapat melakukan pengontrolan paparan AREc yang lebih spesifik serta efisien, diperlukan adanya pengelompokan pada AREc yang resisten terhadap berbagai antibiotik melalui principal component analysis. Diperoleh konsentrasi AREc yang umumnya lebih rendah pada periode I dibandingkan periode II yang disebabkan oleh tingginya air limpasan yang menyebabkan pencemaran AREc dari sumbernya, yaitu kegiatan antropogenik, seperti peternakan dan rumah sakit yang mengandung konsentrasi AREc tinggi. Diperoleh pula hubungan sangat kuat antara total Escherichia coli terhadap AREc yang resisten dengan erythromycin (r=0,911). Meskipun begitu, berdasarkan analisis PCA, ditentukan AREc yang resisten terhadap tetracycline sebagai kelompok AREc prioritas karena memiliki nilai pembobotan komponen tertinggi (0,869) dan berdekatan dengan kelompok AREc single-drug resistance lainnya. Diketahui bahwa AREc yang resisten terhadap tetracycline memiliki mekanisme resistensi berupa pompa efluks. Selain itu, kelompok AREc tersebut juga bersifat persisten di lingkungan. Pada Sungai Citarum Hulu, konsentrasi AREc yang resisten terhadap tetracycline meningkat pada daerah yang didominasi oleh kegiatan peternakan dan pertanian. Metode deteksi kelompok AREc prioritas menggunakan metode deteksi aktivitas intrinsik enzim ? -D-glucuronidase memiliki nilai akurasi (89,28%), sensitivitas (71,43%), spesifisitas (95,24%), dan dinilai efektif untuk digunakan dalam deteksi pencemaran AREc.