digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Muhammad Syafiq Romzi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Muhammad Syafiq Romzi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Muhammad Syafiq Romzi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Muhammad Syafiq Romzi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Muhammad Syafiq Romzi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Muhammad Syafiq Romzi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Muhammad Syafiq Romzi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Dalam konteks pertempuran udara menggunakan misil, pesawat target dapat melakukan upaya defensif dengan melakukan manuver hindaran meskipun tanpa menggunakan countermeasure seperti chaff dan flare. Manuver hindaran yang dianalisis dalam penelitian ini yaitu split-s, pitchback turn, dan double split-s. Misil dimodelkan sebagai sebuah titik yang bergerak dengan kecepatan konstan dan kemampuan beloknya dibatasi pada 18?/s. Parameter model misil ini setara dengan misil SRAAM AIM-9 ‘Sidewinder’ dan misil MRAAM AIM-7 “Sparrow”. Parameter yang digunakan untuk mengevaluasi efektivitas manuver yaitu miss distance. Pemodelan lintasan manuver pesawat JF-1 E dilakukan menggunakan perangkat lunak Simulink dan pemodelan sistem pemandu misil dengan konsep pure-pursuit diimplementasikan pada perangkat lunak MATLAB. Skenario penyerangan divariasikan pada parameter sudut tembakan, jarak serang, dan kemampuan belok misil. Kemudian hasilnya diolah untuk memperoleh miss distance dan akan didapatkan distribusinya sehingga dapat diketahui rentang arah datang misil yang dapat menghancurkan pesawat (kill area) pada kondisi tertentu. Akhirnya, hasil miss distance ketika pesawat melakukan manuver dibandingkan dengan ketika hanya terbang lurus untuk melihat efektivitas setiap manuver hindaran. Secara berturut-turut, manuver split-s, pitchback turn, dan double split-s dapat mengurangi kill area pesawat hingga sebesar 56%, 50%, dan 57%.