digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


2025 DS PP Moris Krismas Tarigan [39018001] - List of Contents
EMBARGO  2029-01-01 

2025 DS PP Moris Krismas Tarigan [39018001] - Chapter 1
EMBARGO  2029-01-01 

2025 DS PP Moris Krismas Tarigan [39018001] - Chapter 2
EMBARGO  2029-01-01 

2025 DS PP Moris Krismas Tarigan [39018001] - Chapter 3
EMBARGO  2029-01-01 

2025 DS PP Moris Krismas Tarigan [39018001] - Chapter 4
EMBARGO  2029-01-01 

2025 DS PP Moris Krismas Tarigan [39018001] - Chapter 5
EMBARGO  2029-01-01 


2025 DS PP Moris Krismas Tarigan [39018001] - Appendix
EMBARGO  2029-01-01 

Penelitian ini mengkaji bagaimana perusahaan joint venture (JV) yang telah lama berdiri di Indonesia membangun dan mempertahankan ketahanan organisasi (organizational resilience) dalam menghadapi disrupsi digital, hiperkompetisi, dan dinamika pasar yang berubah cepat. Studi ini menggunakan pendekatan studi kasus komparatif pada dua perusahaan manufaktur trafo daya—Alpha Corp dan pesaingnya Charlie Corp—dengan menerapkan metode kualitatif gabungan berupa process tracing dan fuzzy set Qualitative Comparative Analysis (fsQCA) untuk menelusuri mekanisme kausal serta konfigurasi faktor-faktor yang membentuk resiliensi. Penelitian ini mengembangkan kerangka konseptual ketahanan organisasi yang bersifat multidimensional, meliputi komponen operasional dan strategis yang dipahami melalui kapasitas, hasil, dan tingkat daya tahan terhadap gangguan. Hasil studi menunjukkan bahwa faktor-faktor historis seperti kolaborasi pemegang saham, kapabilitas kepemimpinan, dan praktik inovasi memang berkontribusi pada resiliensi masa lalu, namun terbukti tidak lagi memadai untuk menghadapi tantangan baru tanpa transformasi digital yang terarah. Transformasi digital melalui implementasi cloud-based Product Lifecycle Management (PLM), perubahan budaya organisasi yang didorong oleh kepemimpinan, serta sinergi antara kapabilitas internal dan eksternal terbukti menjadi pendorong utama dalam memperkuat respons adaptif dan antisipatif organisasi. Melalui analisis dua kasus yang merepresentasikan kondisi kontras (berhasil dan terancam), penelitian ini mengidentifikasi kondisi kunci kesuksesan maupun kegagalan dalam membangun ketahanan organisasi di era digital. Secara teoritis, studi ini menyempurnakan konsep tahapan resiliensi—antisipasi, penanggulangan, dan adaptasi—dan secara praktis memberikan rekomendasi strategis dalam integrasi teknologi digital untuk meningkatkan ketahanan organisasi di sektor industri.