digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Blackout menjadi hal yang sangat tidak diharapkan oleh para pegawai maupun konsumen PT. PLN (Persero) sebgai produsen listrik karena hal ini memberikan dampak baik dari sisi ekonomi maupun psikologis terhadap para pengguna listrik yang terdampak. Blackout sendiri dapat terjadi baik di internal maupun eksternal pusat listrik (jaringan listrik utama). Maka dari itu diperlukan sistem backup power yang handal guna menunjang pemulihan kembali listrik yang padam hingga dapat kembali digunakan oleh para konsumen. Diesel generator pada umumnya digunakan sebagai backup power di beberapa pusat listrik saat black start. Beberapa kendala sering terjadi ketika hanya mengandalkan diesel generator sebagai backup power saat proses black start sehingga mengganggu proses pemulihan listrik secara sistem. Hydrogen Fuel cell hadir sebagai salah satu alternatif pengganti diesel generator sebagai backup power. Penggunaan hydrogen fuel cell mendukung transisi energi menuju ekonomi rendah karbon dan mengurangi emisi karbon global. Penelitian ini bertujuan melakukan pemodelan sistem Proton Exchange Membrane Fuel Cell (PEMFC) dengan kombinasi hidrogen dan udara, serta hidrogen dan oksigen untuk dibandingkan dengan model Black Start Diesel Generator (BSDG) dengan kombinasi diesel dan udara. Hasil simulasi menunjukkan LCOE 29,6 USD/kWh untuk PEMFC kombinasi hidrogen dan udara, dan 29,8 USD/kWh untuk model PEMFC kombinasi hidrogen dan oksigen, serta 3,37 USD/kWh untuk model BSDG kombinasi diesel dan udara. Model BSDG juga menghasilkan emisi CO2eq sebesar 1646,6 kg/jam. Secara teknis PEMFC dapat menjadi alternatif pengganti BSDG dengan kapasitas 1700 kW, namun dari sisi ekonomi, PEMFC belum layak karena pada pemodelan dalam studi ini jam operasi yang disimulasikan sangat rendah yakni 12 jam per tahun, harga hidrogen 9 USD/kg masih dianggap sangat mahal serta biaya CAPEX sistem PEMFC yang mencapai 3500 USD/kW juga menjadi penyumbang nilai LCOE yang terlalu tinggi. Meskipun simulasi saat ini menunjukkan angka LCOE yang belum ekonomis, investasi pada PEMFC dan green hydrogen bukan sekadar soal biaya saat ini, tetapi investasi untuk masa depan energi bersih dan berkelanjutan.