digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
PUBLIC Open In Flipbook Nugi Nugraha

Laporan tesis
PUBLIC Open In Flipbook Nugi Nugraha

Sumber daya air merupakan elemen penting bagi kehidupan manusia dan ekosistem, namun peningkatan populasi, urbanisasi, dan aktivitas manusia telah memicu penurunan kualitas air di banyak wilayah, termasuk Sungai Jeneberang, Sulawesi Selatan. Sungai ini mempunyai banyak peran, namun menghadapi tekanan pencemaran dari point source (PS) dan non-point source (NPS) dari limpasan permukaan. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi kondisi kualitas air Sungai Jeneberang, mengidentifikasi kontribusi pencemaran PS dan NPS, serta mengoptimalkan pengelolaan kualitas air melalui integrasi Better Assessment Science Integrating Point and Nonpoint Sources (BASINS) dan Water Quality Analysis Simulation Program (WASP). Metode penelitian melibatkan pengumpulan data primer yang meliputi parameter pH, suhu, Total Suspended Solids (TSS), Biochemical Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), Dissolved Oxygen (DO), dan (Nitrit+Nitrat) NOx-N. Pendekatan ini mengintegrasikan BASINS, khususnya Pollutant Load Estimation Tool (PLOAD), untuk memetakan estimasi beban pencemaran secara spasial, sementara WASP digunakan untuk mensimulasikan distribusi, transformasi, dan dinamika polutan secara spasial dan temporal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi eksisting Sungai Jeneberang sangat dipengaruhi oleh penggunaan lahan dan aktivitas manusia, dengan kualitas air relatif baik untuk parameter pH, suhu, COD, DO, dan NOx-N namun BOD dan TSS menunjukkan variasi spasial yang signifikan. Model BASINS-PLOAD berhasil mengidentifikasi kontribusi tertinggi dari lahan tambang untuk TSS dan lahan pertanian campur untuk NOx-N, dengan segmen 12 dan 11sebagai area prioritas pengendalian. Model WASP menunjukkan performa sangat baik untuk simulasi DO dan TSS, namun masih terbatas dalam merepresentasikan variasi spasial NOx-N akibat keterbatasan parameterisasi proses biogeokimia. Simulasi skenario pengurangan beban pencemaran memperlihatkan efektivitas tinggi dalam menurunkan konsentrasi TSS dan memperbaiki nilai Margin of Safety, sehingga mendukung perlunya intervensi berbasis zonasi dan perlindungan kapasitas asimilatif sungai. Penelitian ini menegaskan pentingnya integrasi pendekatan spasial-dinamis dalam perencanaan pengelolaan kualitas air di wilayah yang mengalami tekanan pencemaran campuran.