Mikroplastik adalah partikel plastik berukuran lebih kecil dari 5 mm yang mencemari
tanah, air, organisme hidup, dan dapat membawa zat beracun ke dalam rantai makanan. Oleh
karena itu, dibutuhkan metode yang efisien untuk menghilangkan mikroplastik dari lingkungan.
Lemna minor adalah tanaman air kecil yang tumbuh cepat, toleran terhadap polusi, dan diyakini
mampu mengakumulasi mikroplastik dari badan air. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi
Lemna minor dalam mengakumulasi mikroplastik dengan menggunakan sampel air dari Sungai
Citarum yang mengandung mikroplastik dengan karakteristik tertentu. Penelitian difokuskan pada
analisis akumulasi mikroplastik, efisiensi akumulasi pertumbuhan tanaman, dan karakteristik
mikroplastik yang terakumulasi. Pengamatan dilakukan secara periodik pada hari ke-1, 3, 5, 7, dan
14 untuk mengukur akumulasi mikroplastik dan perubahan biomassa. Hasil menunjukkan bahwa
akumulasi paling efektif terjadi antara hari ke-5 hingga ke-7, dengan laju penyisihan mencapai 6%
per gram biomassa tanaman (dengan biomassa 5 g). Selain itu, tanaman menunjukkan pertumbuhan
cepat hingga hari ke-7, dengan laju pertumbuhan sebesar 25%. Mikroplastik yang paling banyak
terakumulasi memiliki bentuk fibre (87%), berwarna biru (54,5%), dan berukuran 1001–3000 µm.
Lemna minor lebih efektif dalam mengakumulasi mikroplastik berbentuk fibre (26,7%) dibandingkan
fragment (6,7%), dengan fibre sebagai bentuk yang paling dominan. Berdasarkan warna, partikel
merah menunjukkan tingkat akumulasi tertinggi (36%), sedangkan partikel hitam justru dilepaskan
kembali ke dalam air (-8%). Berdasarkan ukuran, mikroplastik <501 µm memiliki tingkat penyisihan
tertinggi (64%), sementara partikel terbesar (3001–5000 µm) menunjukkan tingkat penyisihan
negatif (-12%). Hasil ini menegaskan bahwa bentuk, warna, dan terutama ukuran partikel
mikroplastik sangat mempengaruhi efektivitas akumulasi oleh Lemna minor.
Perpustakaan Digital ITB