ABSTRAK Nabila Nurul Maghfirah
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 1 Nabila Nurul Maghfirah
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 2 Nabila Nurul Maghfirah
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 3 Nabila Nurul Maghfirah
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 4 Nabila Nurul Maghfirah
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 5 Nabila Nurul Maghfirah
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
DAFTAR Nabila Nurul Maghfirah
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
2019 TA PP NABILA NURUL MAGHFIRAH_LAMPIRAN.pdf
]
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Salah satu kawasan metropolitan yang dikembangkan di Indonesia yaitu Kawasan Metropolitan
Mebidangro, yang meliputi Kota Medan, Kota Binjai, Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten
Karo. Peningkatan akses berupa pembangunan sarana dan prasarana transportasi dapat
mendorong terjadinya pergerakan komuting antarwilayah terutama di wilayah Mebidang.
Pergerakan komuting tersebut sebagian besar dilakukan oleh para pekerja yang kemudian
membentuk distribusi daerah bangkitan dan pergerakan sebagai implikasi dari upaya
desentralisasi kegiatan perkotaan di luar Kota Medan. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi
sejauhmana pola komuting berpengaruh terhadap dekonsentrasi perkotaan di wilayah
Metropolitan Mebidang, baik secara keruangan maupun struktur ekonomi. Data yang digunakan
yaitu Hasil Survey Komuter Mebidang Tahun 2015 dengan didukung oleh tinjauan pustaka berupa
dokumen kebijakan dan peraturan perundang-undangan serta publikasi ilmiah sebagai kerangka
teoritis. Analisis yang dilakukan meliputi analisis karakteristik komuter, analisis karakteristik
pergerakan, dan analisis struktur ruang dengan pendekatan E/P ratio. Metode analisis yang
dilakukan terdiri dari analisis statistik deskriptif, analisis statistik regresi, analisis spasial dan
triangulasi data. Hasil identifikasi terhadap struktur ruang yang dibentuk berdasarkan pola
komuting menunjukkan bahwa di wilayah Metropolitan Mebidang terjadi terdekonsentrasi di luar
pusat kota inti. Pengembangan pusat-pusat kegiatan perlu dioptimalkan sesuai basis ekonomi
untuk memberi multplier effect bagi pengembangan wilayah lain di Metropolitan Mebidang.
Perpustakaan Digital ITB