ABSTRAK Nala Anindita Widyadhini
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 1 Nala Anindita Widyadhini
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 2 Nala Anindita Widyadhini
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 3 Nala Anindita Widyadhini
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 4 Nala Anindita Widyadhini
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 5 Nala Anindita Widyadhini
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 6 Nala Anindita Widyadhini
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
PUSTAKA Nala Anindita Widyadhini
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
LAMPIRAN Nala Anindita Widyadhini
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Pengembangan kawasan Transit Oriented Development (TOD) merupakan suatu
pendekatan dalam perencanaan wilayah perkotaan yang mengintegrasikan tata guna
lahan dengan sistem transportasi publik, guna menciptakan lingkungan perkotaan
yang efisien, berkelanjutan, dan memiliki aksesibilitas tinggi. Di Jakarta, penerapan
konsep TOD ditujukan untuk merespons permasalahan kemacetan lalu lintas serta
polusi udara, salah satunya melalui pengembangan kawasan Blok M sebagai pusat
kegiatan sekunder yang dilengkapi dengan simpul transportasi utama. Penelitian ini
bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana pengembangan kawasan TOD Blok
M berdampak pada keberlanjutan ekonomi UMKM sekitarnya, baik mendorong
maupun menghambat. Keberlanjutan ekonomi UMKM dalam penelitian ini
dianalisis melalui peningkatan atau penurunan kondisi ekonomi pelaku usaha
setelah pengembangan kawasan TOD.
Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif.
Penyebaran kuesioner kepada 110 pelaku UMKM yang berlokasi dalam radius
maksimum 800 m dari Stasiun MRT Blok M dilakukan untuk pengumpulan data.
Analisis data dilakukan secara deskriptif dan menggunakan Uji Wilcoxon Signed
Rank untuk menentukan apakah terdapat perubahan ekonomi yang signifikan
sebelum dan setelah pengembangan TOD. Data yang dianalisis mencakup
karakteristik pelaku UMKM, dampak pengembangan kawasan terhadap jumlah
pembeli, aksesibilitas, persaingan usaha, biaya operasional, serta perubahan kondisi
ekonomi yang ditinjau berdasarkan penjualan produk, pendapatan bruto, dan
pendapatan bersih.
Hasil analisis menunjukkan bahwa mayoritas UMKM yang beroperasi di sekitar
kawasan TOD Blok M bergerak di sektor kuliner dan tergolong dalam kategori
usaha mikro. Persebaran UMKM cenderung terkonsentrasi di pusat-pusat
komersial seperti Blok M Square dan Blok M Plaza, yang memiliki akses langsung
terhadap simpul transportasi utama seperti stasiun MRT dan terminal bus. Profil
umum pelaku UMKM didominasi oleh laki-laki, memiliki usia 20 hingga 30 tahun,
dan telah menyelesaikan pendidikan sekolah menengah atas. Pemilihan lokasiviii
usaha umumnya didasarkan pada kedekatan dengan pusat aktivitas ekonomi dan
kemudahan akses bagi pelanggan.
Dampak positif yang paling banyak dirasakan dari pengembangan kawasan TOD
adalah meningkatnya aksesibilitas dan konektivitas yang meningkatkan jumlah
pengunjung serta potensi pembeli bagi pelaku UMKM, terutama sektor kuliner
yang mengalami pertumbuhan paling signifikan. Infrastruktur pendukung seperti
jalur pedestrian meningkatkan kenyamanan mobilitas pejalan kaki yang turut
dimanfaatkan oleh pelaku usaha keliling untuk memilih lokasi berjualan yang
strategis Namun, penelitian ini juga menemukan adanya dampak negatif berupa
peningkatan biaya operasional akibat naiknya harga bahan baku dan utilitas, serta
tingginya tingkat persaingan usaha akibat munculnya banyak usaha baru yang
menjual produk serupa. Bantuan pemerintah, seperti modal usaha saat pandemi dan
penyediaan loksem telah diberikan, tetapi belum diterima secara merata oleh semua
pelaku UMKM.
Analisis statistik menggunakan uji Wilcoxon menunjukkan bahwa terdapat
perubahan ekonomi signifikan pada keseluruhan UMKM yang berjualan di
Kawasan TOD Blok M, yaitu terjadinya peningkatan penjualan produk, pendapatan
kotor, dan pendapatan bersih. UMKM sektor kuliner dan UMKM skala kecil
menunjukkan peningkatan paling menonjol dibandingkan sektor lainnya.
Kemudian, UMKM yang berlokasi dalam radius 400 m dari simpul transit, serta
UMKM yang baru berdiri setelah pengembangan TOD menunjukkan peningkatan
ekonomi yang lebih tinggi. Hal ini mengindikasikan bahwa lokasi usaha yang
strategis dan strategi pemasaran yang adaptif, termasuk penggunaan media sosial,
menjadi faktor penting dalam mempertahankan keberlanjutan usaha di tengah
perubahan dinamika kawasan.
Meskipun secara umum pengembangan TOD Blok M berkontribusi positif terhadap
keberlanjutan ekonomi UMKM, hasil penelitian ini juga menyoroti adanya potensi
marginalisasi ekonomi terhadap pelaku UMKM lokal, terutama yang tidak mampu
bersaing dengan usaha baru yang lebih modern. Oleh karena itu, diperlukan
kebijakan dan strategi perencanaan wilayah dan kota yang lebih inklusif dengan
pendekatan pembangunan berkelanjutan yang tidak hanya fokus pada fisik dan
infrastruktur, tetapi juga memberdayakan perekonomian lokal. Pemerintah juga
perlu memperluas jangkauan program pemberdayaan UMKM, memfasilitasi akses
terhadap lokasi usaha strategis, dan secara berkala mengevaluasi dampak sosialekonomi dari pengembangan TOD. Penelitian ini diharapkan berkontribusi dalam
memperkaya diskusi akademik serta dijadikan referensi untuk perencanaan
kebijakan di bidang pembangunan kota dan penguatan ekonomi lokal.
Perpustakaan Digital ITB