Kemampuan individu dan meningkatnya kecanggihan produk keuangan mengharuskan setiap
orang mampu mengelola keuangannya secara efektif. Setiap individu membutuhkan literasi
keuangan, perilaku keuangan, dan keputusan keuangan yang sangat baik untuk secara efektif dan
efisien mengelola dan menentukan sikap terhadap sumber daya yang terbatas untuk
kesejahteraannya. Akibatnya, pengambilan keputusan keuangan membutuhkan literasi dan
perilaku keuangan yang memadai. Selain itu, sikap materialistis berkontribusi pada
kecenderungan individu untuk melakukan pembelian impulsif, yang memiliki efek merugikan
pada perilaku keuangan individu. Pemuda, seperti mahasiswa, saat ini sedang menjalani tahap
kritis dalam kehidupan mereka untuk mencapai kemandirian finansial. Mahasiswa harus memiliki
tingkat literasi keuangan dan perilaku keuangan yang tinggi untuk membuat keputusan keuangan
yang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan antara literasi
keuangan, materialisme, dan pembelian impulsif terhadap perilaku keuangan dan bagaimana
faktor-faktor tersebut mempengaruhi keputusan keuangan mahasiswa di Institut Teknologi
Bandung. Sampel untuk penelitian ini ditentukan dengan menggunakan metodologi kuantitatif
dan teknik purposive sampling. Peneliti menyebarkan kuesioner kepada 391 mahasiswa S1
Institut Teknologi Bandung. Peneliti menganalisis hubungan antara masing-masing variabel
menggunakan analisis deskriptif dan analisis PLS-SEM. Berdasarkan penelitian ini, 36,83%
memiliki tingkat literasi keuangan yang tinggi, 39,39% memiliki tingkat literasi keuangan yang
sedang, dan 23,79% memiliki tingkat literasi keuangan yang rendah. Terdapat juga perbedaan
literasi keuangan berdasarkan jenis kelamin, dengan responden laki-laki memiliki tingkat literasi
keuangan yang lebih tinggi daripada responden perempuan, dan responden yang mengambil
jurusan manajemen memiliki tingkat literasi keuangan yang lebih tinggi daripada responden yang
tidak jurusan manajemen. Menurut analisis PLS-SEM, literasi keuangan mahasiswa memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku keuangan mereka, dan hal yang sama berlaku
untuk hubungan antara perilaku keuangan dan pengambilan keputusan keuangan. Literasi
keuangan sarjana juga memiliki pengaruh kecil namun positif terhadap pengambilan keputusan
keuangan. Selain itu, penelitian menemukan bahwa materialisme dan pembelian impulsif
memiliki efek negatif pada perilaku keuangan sarjana, terutama pada pembelian impulsif. Selain
itu, pembelian impulsif bertindak sebagai faktor moderasi dalam hubungan antara materialisme
dan perilaku keuangan. Karena mahasiswa S1 ITB sudah memiliki tingkat literasi keuangan,
perilaku keuangan, dan pengambilan keputusan keuangan yang tinggi, universitas mampu
mempertahankan tingkat ini melalui penyediaan program pendidikan keuangan yang berkualitas
Perpustakaan Digital ITB