Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Turbin angin Savonius cocok untuk penggunaan skala kecil karena desainnya yang sederhana, mampu menerima angin dari segala arah, dan mampu berputar pada kecepatan angin rendah. Namun, kelemahan utama dari turbin angin Savonius adalah rendahnya koefisien kinerja (CP) yang disebabkan oleh torsi negatif dari sudu balik. Penelitian sebelumnya telah membuktikan bahwa augmentasi katup berbentuk lingkaran pada turbin angin Savonius meningkatkan CP. Oleh karena itu, tugas akhir ini secara eksperimental menyelidiki kinerja rotor Savonius konvensional dengan augmentasi katup persegi panjang dengan valve aspect ratio (VAR) dan opening area ratio (OAR) yang berbeda. Percobaan dilakukan pada kecepatan angin 6,2 m/s dan 8,45 m/s dengan variasi VAR 1:1, 2:1, 3:1, 4:1, dan 5:1. VAR yang memberikan kinerja optimal untuk setiap kecepatan angin kemudian dipilih untuk percobaan variasi OAR yang menggunakan variasi 0,95%, 1,90%, dan 2.85%. Data yang terkumpul kemudian diolah untuk menghasilkan plot CP, koefisien torsi dinamis (Ct), dan koefisien torsi statis (Cts) untuk mengevaluasi kinerja rotor. VAR 2:1 memiliki CP maksimum tertinggi pada 6,2 m/s, dan pada 8,45 m/s, VAR 3:1 yang mencapainya. CP maksimum VAR 2:1 dan 3:1 masing-masing adalah peningkatan 6,99% dan 6,76% dibandingkan rotor tanpa katup. Performa Ct dari kedua VAR menunjukkan tren yang mirip dengan performa CP. Tidak ada perubahan signifikan pada Cts maksimum dari semua rotor VAR. Namun, rotor VAR secara signifikan mengubah nilai Cts negatif. OAR 2,85% dari VAR 2:1 dan 3:1 memberikan penurunan CP maksimum terbesar dibandingkan dengan OAR 0,95%, masing-masing yaitu -2,01% dan -1,81%. Kinerja Ct dari rotor OAR menunjukkan tren yang sama dengan kinerja CP. Tidak ada perubahan mencolok dalam performa Cts dari rotor OAR pada VAR 2:1. Namun, OAR 0,95% dari rotor VAR 3:1 memberikan kinerja Cts yang lebih baik daripada OAR 1,90% dan 2,85%.
Perpustakaan Digital ITB