ABSTRAK Fauzia Rahma Nursyifa
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 1 Fauzia Rahma Nursyifa
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 2 Fauzia Rahma Nursyifa
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 3 Fauzia Rahma Nursyifa
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 4 Fauzia Rahma Nursyifa
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 5 Fauzia Rahma Nursyifa
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 6 Fauzia Rahma Nursyifa
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
PUSTAKA Fauzia Rahma Nursyifa
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
LAMPIRAN Fauzia Rahma Nursyifa
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2021 menetapkan percepatan pembangunan
di dua wilayah strategis di Jawa Barat, salah satunya Jawa Barat Selatan. Penelitian
ini difokuskan pada evaluasi terhadap kesesuaian konsep pengembangan wilayah
terpadu berbasis sumber daya alam dengan karakteristik lokal Jawa Barat Selatan,
serta penilaian keterlaksanaan program-program percepatan yang ditargetkan
selesai hingga tahun 2024. Data yang digunakan terdiri dari data sekunder
(dokumen kebijakan, data statistik, dan dokumen perencanaan daerah) serta data
primer dari wawancara dengan Bappeda Provinsi Jawa Barat dan dinas teknis
terkait. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan
normatif, induktif, dan cross-sectional. Teknik analisis utama yang digunakan
adalah evaluasi semu (pseudo evaluation).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep pengembangan wilayah yang diusung
umumnya relevan dengan tantangan pembangunan di Jawa Barat Selatan. Namun,
masih terdapat sejumlah kelemahan yaitu partisipasi masyarakat masih terbatas,
koordinasi lintas sektor belum optimal, dan belum terbentuk forum khusus untuk
mempercepat implementasi kebijakan. Ditemukan pula ketidaksinkronan antara
arah pengembangan kabupaten dengan alokasi program sektoral. Sementara itu,
banyak program percepatan yang ditargetkan selesai sebelum tahun 2025 belum
menunjukkan capaian signifikan akibat lemahnya perencanaan awal, belum siapnya
dokumen teknis, ketidakjelasan pembiayaan, serta minimnya koordinasi antara
pemerintah pusat dan daerah. Berdasarkan temuan tersebut, penelitian ini
merekomendasikan perlunya penyelarasan antara arah pengembangan dan rencana
induk sektoral, pembentukan forum koordinasi khusus untuk percepatan
pembangunan Jawa Barat Selatan, serta penguatan integrasi lintas sektor dan
wilayah. Partisipasi masyarakat juga perlu diperluas sejak tahap perencanaan, agar
program yang dijalankan lebih kontekstual dan berkelanjutan.
Perpustakaan Digital ITB