digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Gema Pertiby Kaban
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB I Muhammad Gema Pertiby Kaban
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB II Muhammad Gema Pertiby Kaban
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB III Muhammad Gema Pertiby Kaban
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IV Muhammad Gema Pertiby Kaban
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB V Muhammad Gema Pertiby Kaban
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER Muhammad Gema Pertiby Kaban
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

DAFTAR PUSTAKA Muhammad Gema Pertiby Kaban
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN Muhammad Gema Pertiby Kaban
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

Peralihan ke Kendaraan Listrik (EV) semakin pesat di Indonesia, terutama motor listrik. Namun, karakteristik suara motor listrik yang senyap menimbulkan risiko sulit terdeteksi oleh pejalan kaki, berpotensi meningkatkan kecelakaan lalu lintas. Penelitian sebelumnya mengidentifikasi masalah ini, tetapi terbatas pada suara sintetis dan lingkungan terkontrol. Studi ini memperluasnya dengan mengevaluasi kewaspadaan pejalan kaki terhadap suara motor listrik alami di berbagai kondisi lingkungan Indonesia. Penelitian ini menggunakan rekaman motor listrik Modultrax ITB yang melintas pada kecepatan konstan 30 km/jam dan 50 km/jam. Signal-to-Noise Ratio (SNR) suara motor listrik bernilai negatif di semua lingkungan, mengindikasikan bahwa kebisingan lingkungan lebih dominan. Analisis objektif mencakup karakteristik suara (loudness, sharpness, roughness) dan perbandingannya dengan kebisingan lingkungan menggunakan Signal-to-Noise Ratio (SNR) dan plot spektrum frekuensi. Dilakukan juga uji deteksi dan uji penguatan level suara untuk mengevaluasi performa dan kemudahan deteksi responden. Uji deteksi memperlihatkan peningkatan tingkat kesalahan deteksi suara seiring dengan meningkatnya kebisingan lingkungan, dari 0,01% di kondisi tenang (Leq 54,2 dBA) hingga 0,87% di kondisi ramai (Leq ? 70 dBA). Analisis psikoakustik menunjukkan bahwa peningkatan kecepatan motor listrik (dari 30 km/jam ke 50 km/jam) menyebabkan peningkatan loudness (dari 9,041 sone menjadi 10,283 sone) dan penurunan roughness (dari 0,045 asper menjadi 0,030 asper), sementara sharpness tetap konstan (1,400 acum). Korelasi Pearson antara kebisingan lingkungan dengan persentase kesalahan deteksi adalah sangat kuat positif (0,96 untuk 30 km/jam dan 0,92 untuk 50 km/jam), dan sangat kuat negatif dengan kemudahan deteksi (-0,98 untuk 30 km/jam dan -0,97 untuk 50 km/jam). ntuk memastikan suara motor listrik 50 km/jam terdengar jelas di semua kondisi lingkungan, diperlukan peningkatan level suara hingga mencapai Leq 62,7 – 63,7 dB. Penelitian ini merekomendasikan studi lebih lanjut untuk memperbaiki tingkat suara motor listrik menggunakan suara buatan dan pengujian dengan motor listrik komersial.