Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang disebabkan
oleh infeksi virus Dengue. Salah satu faktor penyebab tingginya kasus DBD di
Indonesia adalah iklim yang mendukung perkembangbiakan hewan yang menjadi
vektor dari virus tersebut yaitu nyamuk Aedes aegypti. Oleh karena itu dibutuhkan
pengendalian vektor dan pencegahan penularan melalui vektor, salah satunya
dengan menggunakan repellent. Penelitian sebelumnya membuktikan bahwa bunga
tumbuhan tembelekan (Lantana camara L) dapat mengurangi frekuensi pendaratan
nyamuk pada kulit manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan daya
proteksi dan waktu proteksi total dari ekstrak daun tembelekan (Lantana camara
L), menentukan ED99 dari ekstrak daun tembelekan (Lantana camara L) sebagai zat
repellent, dan mengidentifikasi metabolit dari ekstrak daun tembelekan (Lantana
camara L) dengan GC-MS. Ekstrak daun dibuat dengan cara maserasi dengan
pelarut Methanol 80%. Konsentrasi ekstrak yang digunakan dalam pengujian daya
proteksi antara lain 0.06mg/cm2, 0.18mg/cm2, 0.3mg/cm2, 0.42mg/cm2,
0.54mg/cm2. Data diolah menggunakan IBM SPSS 25 dengan nilai kepercayaan
95%. Daya proteksi pada setiap konsentrasi secara berurutan adalah 74.2 ± 0.04%,
88.8 ± 0.02%, 90.5 ± 0.05%, dan 100%. Ekstrak daun Lantana camara memiliki
ED50 0.2mg/cm2 dan ED99 sebesar 0.3mg/cm2 sebagai repellent terhadapt nyamuk
Aedes aegypti. Waktu proteksi total yang mampu dicapai ekstrak daun Lantana
camara adalah hingga 2.5 jam (150 menit) sejak pengaplikasian pada ED99. Melalui
hasil dari analisis GC-MS diketahui bahwa ekstrak Lantana camara mengandung
beberapa senyama indole, terpen, fenol, dan alkaloid. Dari hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa ekstrak daun Lantana camara berpotensi menjadi alternatif
repellent untuk nyamuk Aedes aegypti.