BAB 1 Nitha Kesria Br Simbolon
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Nitha Kesria Br Simbolon
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Nitha Kesria Br Simbolon
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Nitha Kesria Br Simbolon
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Nitha Kesria Br Simbolon
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Nitha Kesria Br Simbolon
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Penelitian ini mengevaluasi kelayakan ekonomi 4 skenario screening station bijih
nikel di PT XYZ, dengan tujuan mengoptimalkan jarak angkut material dari
penambangan. Skenario yang dianalisis meliputi skenario eksisting dan 3 skenario
alternatif (relokasi Modular Screening Station, pembelian Modular Screening
Station baru, dan pembelian Fixed Screening Station baru). Metode Discounted
Cash Flow (DCF) digunakan untuk menilai Net Present Value (NPV), Internal Rate
of Return (IRR), dan Payback Period (PBP) pada kondisi harga jual konstan (flat)
dan berfluktuasi (non-flat). Analisis sensitivitas dilakukan untuk mengidentifikasi
variabel paling berpengaruh terhadap kelayakan ekonomi, diikuti simulasi Monte
Carlo untuk mengkuantifikasi ketidakpastian. Hasil DCF menunjukkan bahwa
Skenario Alternatif 1 (relokasi Modular Screening Station) secara konsisten paling
optimal dengan NPV tertinggi (Rp1,538 triliun pada harga flat; Rp1,330 triliun pada
harga non-flat) dan IRR tertinggi (34,91% pada harga flat; 29,81% pada harga nonflat),
serta Payback Period yang cepat (3-4 tahun). Analisis sensitivitas
mengidentifikasi harga jual nikel sebagai variabel paling sensitif. Simulasi Monte
Carlo memperkuat penelitian ini dengan menunjukkan Skenario Alternatif 1
memiliki probabilitas NPV tertinggi (71,55%), meskipun potensi NPV negatif tetap
ada dalam kondisi ekstrem. Berdasarkan penelitian ini, Skenario Alternatif 1
direkomendasikan sebagai opsi yang paling ekonomis untuk PT XYZ.
Perpustakaan Digital ITB