digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB 1 Nitha Kesria Br Simbolon
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Nitha Kesria Br Simbolon
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Nitha Kesria Br Simbolon
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Nitha Kesria Br Simbolon
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Nitha Kesria Br Simbolon
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Nitha Kesria Br Simbolon
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Penelitian ini mengevaluasi kelayakan ekonomi 4 skenario screening station bijih nikel di PT XYZ, dengan tujuan mengoptimalkan jarak angkut material dari penambangan. Skenario yang dianalisis meliputi skenario eksisting dan 3 skenario alternatif (relokasi Modular Screening Station, pembelian Modular Screening Station baru, dan pembelian Fixed Screening Station baru). Metode Discounted Cash Flow (DCF) digunakan untuk menilai Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period (PBP) pada kondisi harga jual konstan (flat) dan berfluktuasi (non-flat). Analisis sensitivitas dilakukan untuk mengidentifikasi variabel paling berpengaruh terhadap kelayakan ekonomi, diikuti simulasi Monte Carlo untuk mengkuantifikasi ketidakpastian. Hasil DCF menunjukkan bahwa Skenario Alternatif 1 (relokasi Modular Screening Station) secara konsisten paling optimal dengan NPV tertinggi (Rp1,538 triliun pada harga flat; Rp1,330 triliun pada harga non-flat) dan IRR tertinggi (34,91% pada harga flat; 29,81% pada harga nonflat), serta Payback Period yang cepat (3-4 tahun). Analisis sensitivitas mengidentifikasi harga jual nikel sebagai variabel paling sensitif. Simulasi Monte Carlo memperkuat penelitian ini dengan menunjukkan Skenario Alternatif 1 memiliki probabilitas NPV tertinggi (71,55%), meskipun potensi NPV negatif tetap ada dalam kondisi ekstrem. Berdasarkan penelitian ini, Skenario Alternatif 1 direkomendasikan sebagai opsi yang paling ekonomis untuk PT XYZ.