digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
PUBLIC Open In Flipbook Nugi Nugraha

Kota Surabaya merupakan kota terpadat kedua di Indonesia dengan jumlah penduduk dan kendaraan bermotor yang terus meningkat setiap tahunnya. Peningkatan jumlah kendaraan bermotor berdampak signifikan terhadap peningkatan emisi pencemar udara dari sektor transportasi, yang menjadi kontributor utama pencemaran udara di kota ini. Berbagai polutan seperti CO, NOx, SO2, VOC, PM10, dan PM2.5 banyak dihasilkan dari aktivitas kendaraan, terutama di wilayah padat lalu lintas. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya penurunan emisi melalui strategi yang efektif, salah satunya dengan perbaikan kualitas bahan bakar berupa penggunakan oksigenat. Penelitian ini bertujuan mengestimasi emisi VOC, CO, NOx, PM2.5, PM10, dan SO2 dari sektor transportasi di Kota Surabaya akibat perbedaan jenis bahan bakar bensin menggunakan model MOVES, serta mengidentifikasi jenis kendaraan dan bahan bakar penyumbang emisi terbesar untuk merumuskan rekomendasi kebijakan pengurangan emisi. Penelitian ini meliputi inventarisasi emisi, pembuatan peta sebaran polutan, serta analisis kebijakan sebagai rekomendasi usaha dalam menurunkan emisi polutan. Hasil menunjukkan bahwa bahan bakar R90 menyumbang emisi tertinggi di Kota Surabaya. Sedangkan, bahan aditif (oksigenat) berupa etanol dan eter secara general dapat mereduksi emisi, namun menunjukkan efek yang berbeda bergantung pada jenis polutan. Emisi CO, NOx, dan VOC paling banyak dihasilkan oleh mobil penumpang, sedangkan SO2, PM10, dan PM2.5 didominasi oleh truk besar. Skenario kebijakan berupa peralihan ke kendaraan listrik dan penggunaan bahan bakar bersulfur rendah menunjukkan potensi reduksi emisi hingga 90%. Persebaran emisi di Kota Surabaya dipengaruhi oleh sumber polutan. Emisi CO dan VOC terkonsentrasi di wilayah utara hingga timur. Semengtara itu, emisi NOx dan SO2 terpusat di pusat kota hingga utara serta sepanjang jalan tol dari selatan ke utara, sejalan dengan jalur kendaraan berat yang juga menjadi sumber utama PM10 dan PM2.5.