digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
PUBLIC Open In Flipbook Nugi Nugraha

Laporan TA
Terbatas  Nugi Nugraha
» Gedung UPT Perpustakaan

Transportasi darat merupakan salah satu penyumbang utama emisi CO? global, dengan kontribusi signifikan terhadap penurunan kualitas udara di kota besar seperti Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi beban emisi sektor transportasi darat di Kota Bandung pada tahun 2024 menggunakan model MOVES (Motor Vehicle Emission Simulator) yang dikembangkan oleh United States Environmental Protection Agency (US EPA). Model ini digunakan untuk memproyeksikan emisi dari berbagai jenis kendaraan bermotor berbasis data aktivitas dan karakteristik kendaraan.Data yang digunakan meliputi populasi kendaraan, jarak tempuh tahunan, umur kendaraan, kecepatan, jenis bahan bakar, data meteorologi, serta volume lalu lintas, yang diolah dan dimasukkan ke dalam MOVES. Estimasi mencakup parameter emisi seperti CO?, CO, NO?, VOC, CH?, N?O, SO?, PM?.?, dan PM??. Hasil penelitian menunjukkan bahwa emisi di Kota Bandung didominasi oleh CO dan CO?. Untuk parameter pencemar udara, urutanNasution (CO2, CO, PM2.5, PM10), Jl. Terusan Jakarta (CO2, CO, PM10), dan Gerbang Tol Buah Batu (N?O, PM2.5, PM10, SO2)., dengan lonjakan signifikan pada jam sibuk. beban emisi tertinggi hingga terendah adalah CO, NO?, THC, VOC, PM??, PM?.?, dan SO?, sedangkan untuk gas rumah kaca adalah CO?, CH?, dan N?O. Emisi THC, VOC, CH4 terbesar dihasilkan oleh light commercial truck, emisi CO2, N2O, PM2.5, PM10, NOx, dan SO2 terbesar dihasilkan oleh transit bus, serta emisi CO terbesar dihasilkan oleh motorcycle. Perbandingan antar bahan bakar menunjukkan bahwa bahan bakar teroksigenasi mampu menurunkan emisi CO, NO?, PM?.?, PM??, dan SO?, meskipun pengaruhnya terhadap parameter lain bervariasi tergantung angka oktan. Secara temporal, emisi menunjukkan tren peningkatan dari awal tahun hingga puncaknya pada bulan Agustus, kemudian menurun hingga akhir tahun. Secara spasial, beban emisi tidak merata dengan emisi tinggi pada ruas jalan yang padat, seperti Jl. Pasteur (THC, VOC, CH4, CO2, CO, NOx, PM2.5, PM10), Jl. AH