COVER Achmad Maulana Syaerwan Suryo
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Achmad Maulana Syaerwan Suryo
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Achmad Maulana Syaerwan Suryo
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Achmad Maulana Syaerwan Suryo
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Achmad Maulana Syaerwan Suryo
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Achmad Maulana Syaerwan Suryo
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Achmad Maulana Syaerwan Suryo
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
DAFTAR PUSTAKA Achmad Maulana Syaerwan Suryo
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN Achmad Maulana Syaerwan Suryo
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
United States Department of Defense (US DoD) secara teratur melakukan determinasi orbit
kepada Resident Space Objects (RSOs) dan memublikasikan hasilnya dalam bentuk Two-Line
Element (TLE), yang digunakan bersama model propagator Simplified General Perturbation-
4 (SGP-4) untuk memprediksi pergerakan satelit pada Low Earth Orbit (LEO). Namun,
beberapa satelit tidak mendapat pembaruan TLE secara teratur—bahkan hingga beberapa
bulan—yang berpotensi menyebabkan kegagalan dalam operasi satelit. Badan Riset dan
Inovasi Nasional (BRIN) telah mengembangkan sistem determinasi orbit untuk mengestimasi
TLE secara independen menggunakan solusi navigasi GPS. Terlepas dari kapabilitasnya,
sistem saat ini memiliki keterbatasan metodologi sehingga TLE estimasi yang dihasilkan hanya
memiliki masa pakai operasional selama sehari.
Penelitian ini menyajikan pengembangan pada sistem determinasi orbit milik BRIN dengan
tujuan untuk memperpanjang masa pakai operasional dari TLE estimasi menggunakan
perhitungan nilai awal ????? dan metode Least Squares untuk mengoreksi TLE awal dari sistem
BRIN. Ditemukan bahwa waktu komputasi, keberhasilkan estimasi, dan akurasi TLE estimasi
secara langsung dipengaruhi oleh faktor nilai awal ?????, jumlah serta rentang waktu data GPS.
Validasi menggunakan tiga set data menunjukkan bahwa TLE estimasi yang dihasilkan
memiliki masa pakai operasional hingga tujuh hari, dengan galat posisi resultan maksimum
sebesar 2.81 km, 7.39 km, dan 4.36 km, serta galat pointing resultan maksimum sebesar 0.059°,
0.097°, dan 0.308°, secara berurutan—seluruhnya berada dalam threshold yang dapat diterima.
Hasil ini mendemonstrasikan keberhasilan metode yang diusulkan dalam memperpanjang
masa pakai operasional dari TLE estimasi serta performanya yang robust, di mana TLE
estimasi memiliki masa pakai operasional hingga tujuh hari, menjadikannya layak digunakan
tidak hanya untuk mendukung operasi satelit LEO harian, tetapi juga untuk misi yang
memerlukan informasi orbit dengan akurasi tinggi.
Perpustakaan Digital ITB