digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


2019_TA_PP_YUSUF_FADIAN_1_-_BAB_1.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_YUSUF_FADIAN_1_-_BAB_2.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_YUSUF_FADIAN_1_-_BAB_3.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_YUSUF_FADIAN_1_-_BAB_4.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_YUSUF_FADIAN_1_-_BAB_5.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_YUSUF_FADIAN_1_-_BAB_6.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_YUSUF_FADIAN_1_-_BAB_7.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_YUSUF_FADIAN_1_-_BAB_8.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan


Waduk Jatiluhur mengalami kondisi anoxic yang meningkatkan kadar organik pada waduk serta timbulnya gas H2S terlarut pada waduk. Air dari waduk Jatiluhur dimanfaatkan oleh PLTA Jatiluhur, hal ini menyebabkan timbulnya emisi gas H2S pada ruang pembangkit dan kontrol PLTA Jatiluhur. Metoda pengelolaan emisi gas H2S di ruang kerja dapat berupa implementasi sistem ventilasi pembuangan lokal. Sistem pembuangan lokal terdiri dari empat komponen utama: hood, sistem duct, alat pembersih udara, dan fan. Perencanaan ini bertujuan untuk mengajukan desain komponen-komponen sistem pembuangan lokal sebagai pengendalian gas H2S di ruang kontrol dan ruang pembangkit PLTA Jatiluhur. Terdapat dua altenatif desain yang direncanakan, altenatif berdasarkan gradien konsentrasi H2S dan altenatif berdasarkan gradien temperatur, dimana akan dipilih satu altenatif terpilih dilihat dari nilai kehilangan tekanan masing-masing altenatif. Gradien konsentrasi didapatkan melalui input data konsentrasi gas H2S pada sembilan titik sebagai peta kontur menggunakan program surfer. Sedangkan gradient temperatur didapatkan dengan input nilai temperatur pada 22 titik sebagai peta kontur dan peta vektor yang kemudian di overlay menggunakan program surfer. Desain berdasarkan gradient konsentrasi merupakan altenatif desain yang melihat kecenderungan penyebaran gas H2S sedangkan desain berdasarkan gradien temperature merupakan altenatif desain yang melihat arah aliran udara. Altenatif yang dipilih adalah altenatif desain berdasarkan gradien temperatur yang terdiri dari: tiga hood, tujuh segmen duct, satu unit absorpsi kolom packed, satu fan, dan satu evase. Terdapat tiga titik penempatan hood pada altenatif terpilih, dimana nilai kecepatan udara pada masing-masing hood dihitung menggunakan teori kinetika gas. Hood yang direncanakan adalah hood capturing tipe tapered 60o dengan nilai debit: 3411,4 cfm; 3788 cfm; 6992 cfm. Segmen duct direncanakan terbuat dari stainless steel dengan diameter duct: 15”; 16”; 17”; 25”; 28”; 29,5”; 35”. Unit absorpsi direncanakan untuk kapasitas pengolahan 4,6 ppm H2S dan memiliki efiensi sebesar 99,78 %. Fan yang direncanakan merupakan tipe High Capacity Blower dengan kapasitas debit 14122,12 cfm dan tekanan statis fan sebesar 16,24 “WG. Setiap komponen sistem pembuangan lokal yang direncanakan kemudian dihitung biaya investasi nya. Biaya investasi masing-masing komponen dilakukan dengan menggunakan interpolasi dari nilai indeks biaya pada tahun 2015 dikarenakan tidak adanya standar satuan harga untuk sistem pembuangan lokal. Didapatkan biaya investasi total untuk perencanaan sistem pembuangan lokal sebesar: Rp 80.211.796.733,00. Perencanaan ini disertai gambar teknik altenatif terpilih.