digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER M. Raihan Insyan Shidqi Maalk
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 M. Raihan Insyan Shidqi Maalk
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 M. Raihan Insyan Shidqi Maalk
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 M. Raihan Insyan Shidqi Maalk
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 M. Raihan Insyan Shidqi Maalk
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 M. Raihan Insyan Shidqi Maalk
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 M. Raihan Insyan Shidqi Maalk
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 7 M. Raihan Insyan Shidqi Maalk
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 8 M. Raihan Insyan Shidqi Maalk
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA M. Raihan Insyan Shidqi Maalk
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN M. Raihan Insyan Shidqi Maalk
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

ABSTRAK – Kebutuhan energi nasional di Indonesia menjadi aspek yang perlu diperhatikan. Hingga saat ini, bahan bakar fosil, termasuk minyak dan gas bumi, masih memegang peranan penting dalam bauran energi nasional. Indonesia memiliki potensi eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi di wilayah lepas pantai. Sehingga, banyak anjungan lepas pantai di indonesia yang telah beroperasi mulai dari tahun 1970. Oleh karena itu, fasilitas penunjang untuk eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi , yakni struktur anjungan lepas pantai, sudah mengalami penurunan produksi. Evaluasi kembali struktur dan modifikasi, yakni penambahan sumur sisipan, menjadi opsi untuk menjaga bahkan meningkatkan nilai produksi. Penambahan sumur sisipan memerlukan struktur penunjang, seperti halnya ekstensi dek dan jika diperlukan penambahan pile. Pada tugas akhir ini, dilakukan desain ekstensi dek dan penambahan pile yang mengacu pada standar API RP 2A-WSD. Untuk mengetahui kelayakan struktur terhadap kombinasi pembebanan dan kondisi lingungan pada saat di lapangan, dilakukan analisis in-place sebelum dan setelah modifikasi serta analisis seismic dengan kondisi ductility level earthquake (DLE). Selanjutnya, dilakukan tinjauan instalasi, yakni operasi pengangkatan untuk ekstensi dek dan perhitungan pengelasan sambungan ekstensi dek. Untuk operasi pengangkatan, diawali dengan menentukan hook point. Setelah itu, didapatkan nilai unity check dan gaya sling pada operasi lifting dengan dynamic load factor dengan standar API RP 2A-WSD untuk setiap elevasi ekstensi dek. Lalu, dilanjutkan pemilihan tali sling dengan OSHA CFR 1910.184 dan shackle dengan Shackle Crosby berdasarkan nilai gaya sling. Sehingga, dapat melakukan perhitungan desain padeye dengan memenuhi kapasitas tegangan izin. Untuk perhitungan pengelasan, diawali dengan pemilihan elektroda pengelasan dari AWS D1.1/D1.1M, yakni E6013. Lalu, dilanjutkan dengan meninjau gaya dan momen dari sambungan setiap ekstensi dek untuk melakukan pemeriksaan sambungan. Pemeriksaan sambungan ini menghasilkan unity check yang harus memenuhi kapasitas tegangan las izin berdasarkan AWS D1.1/D1.1M. Untuk setiap analisis dan perhitungan, sudah memenuhi standar yang ditentukan. Oleh karena itu, modifikasi struktur anjungan lepas pantai dengan desain ekstensi dek dan penambahan pile sudah memenuhi standar dan kriteria.