digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Nadya Zsabilla Prawira
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Nadya Zsabilla Prawira
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Nadya Zsabilla Prawira
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Nadya Zsabilla Prawira
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Nadya Zsabilla Prawira
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Nadya Zsabilla Prawira
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Nadya Zsabilla Prawira
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 7 Nadya Zsabilla Prawira
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 8 Nadya Zsabilla Prawira
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 9 Nadya Zsabilla Prawira
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Nadya Zsabilla Prawira
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN Nadya Zsabilla Prawira
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

Pipa bawah laut memegang peranan vital untuk mentransportasikan CO? dalam implementasi Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS). CO? mempunyai risiko kebocoran tinggi, terutama saat instalasi yang melibatkan aktivitas manusia, sehingga menjaga integritas pipa menjadi prioritas. Salah satu ancaman utama adalah kerusakan fatigue akibat siklus tegangan berulang saat laybarge tidak dapat beroperasi atau harus standby karena cuaca buruk atau gangguan peralatan sehingga pipa yang menggantung mengalami siklus tegangan berulang. Studi ini mengusulkan metodologi estimasi waktu allowable barge standby time terhadap umur fatigue untuk instalasi pipa bawah laut dengan metode S-Lay, sebuah pendekatan yang belum banyak dilaporkan dalam konteks proyek CCUS di Indonesia. Studi parametrik dilakukan untuk dua skenario kedalaman dan menggunakan delapan arah gelombang. Analisis ini mengevaluasi data tegangan riwayat waktu lalu menggunakan metode rainflow counting melalui skrip Python untuk mengurai siklus tegangan. Akumulasi kerusakan fatigue kemudian dihitung sesuai aturan Palmgren-Miner dengan acuan kurva S-N di air laut dengan proteksi katodik tipe D berdasarkan DNV-RP-C203. Hasil analisis menunjukkan bahwa dari keempat lokasi yang ditinjau (laybarge, stinger, sagbend, dan seabed), stinger memiliki laju kerusakan fatigue tertinggi. Untuk menjaga kerusakan fatigue tidak melebihi 3.3% dalam semua kondisi, barge standby time ditetapkan maksimal 4 hari berdasarkan skenario terburuk. Selain itu, waktu standby yang dihasilkan pada kedalaman maksimum relatif lebih singkat karena pipa yang menggantung lebih panjang dan lebih responsif terhadap beban lingkungan. Kondisi ini menyebabkan siklus tegangan kumulatif di area kritis (stinger) meningkat, mempercepat akumulasi kerusakan fatigue dan memperpendek waktu menuju batas kritis.