ABSTRAK Yudha Anindya Naufalrauf J
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Yudha Anindya Naufalrauf J
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Yudha Anindya Naufalrauf J
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Yudha Anindya Naufalrauf J
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Yudha Anindya Naufalrauf J
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Yudha Anindya Naufalrauf J
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Yudha Anindya Naufalrauf J
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Yudha Anindya Naufalrauf J
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 7 Yudha Anindya Naufalrauf J
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 8 Yudha Anindya Naufalrauf J
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 9 Yudha Anindya Naufalrauf J
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Yudha Anindya Naufalrauf J
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus meningkat diikuti oleh meningkatnya kebutuhan energi, terutama minyak dan gas bumi yang sebagian besar digunakan di sektor transportasi. Pada tahun 2023, konsumsi minyak nasional tercatat relatif stabil setelah sempat melonjak 6% pasca pandemi, sementara produksi migas nasional justru mengalami penurunan rata-rata 3,06% untuk minyak dan 1,87% untuk gas setiap tahunnya dalam periode 2013–2023. Kondisi ini mendorong pemerintah untuk membangun kilang baru, salah satunya di wilayah Laut Utara Jawa, lepas pantai Tuban yang akan didukung oleh sistem pipa bawah laut sepanjang 43,8 km sebagai sarana penyaluran hidrokarbon dari fasilitas offshore menuju darat. Penelitian ini dilakukan untuk memastikan desain pipa bawah laut yang direncanakan dapat beroperasi dengan aman dan memenuhi standar. Tahapan penelitian dimulai dari pengumpulan dan pengolahan data lingkungan untuk mendapatkan parameter perencanaan, kemudian dilakukan perhitungan tebal dinding pipa berdasarkan DNV-ST-F101, ASME B31.8, dan API-RP-1111 dengan proses iterasi hingga hasil memenuhi batas utilisasi yang disyaratkan. Setelah itu, stabilitas pipa dianalisis dengan menentukan kebutuhan selimut beton sesuai DNV-RP-F109, dilanjutkan dengan analisis instalasi guna mengevaluasi konfigurasi roller, tensioner, dan stinger agar tegangan selama proses pemasangan tetap berada dalam batas aman, serta analisis bentang bebas berdasarkan DNV-RP-F105 untuk menilai kelayakan pipa terhadap risiko kelelahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tebal dinding pipa telah memenuhi standar kekuatan, penambahan selimut beton memberikan stabilitas yang memadai, konfigurasi instalasi dapat menjamin keamanan saat pemasangan, dan bentang bebas yang terbentuk masih sesuai dengan kriteria yang berlaku. Dengan demikian, sistem pipa bawah laut sepanjang 43,8 km di Laut Utara Jawa dinyatakan layak secara teknis untuk mendukung pembangunan kilang migas di Tuban.
Perpustakaan Digital ITB