ABSTRAK Yandi Ghassani Septiandi
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Citra astronomi (astronomical image) memiliki peran yang krusial dalam
pengamatan astronomi (baik untuk identifikasi, analisis, maupun visualisasi).
Namun, kualitas citra sering terdegradasi oleh berbagai masalah, salah satunya
distraksi derau noise. Derau noise dapat muncul akibat berbagai faktor,
seperti sifat intrinsik dan proses elektronik instrumen observasi, kondisi atmosfer,
fluktuasi latar belakang, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, diperlukan
pendekatan untuk mengurangi noise pada citra astronomi agar dihasilkan citra
yang lebih baik. Neural network merupakan subset dari pembelajaran
mesin (machine learning) dan inti dari algoritma pembelajaran mesing mendalam
(deep learning). Cara kerja neural network yaitu dengan mereplikasi
cara kerja otak manusia yang terdiri dari berbagai neuron untuk mempelajari
serta memahami suatu hal, termasuk identifikasi noise pada gambar. Secara
garis besar, cara kerja model berbasis neural network dalam mengurangi noise
adalah dengan mengidentifikasi noise pada citra dan menghasilkan citra
yang lebih bersih. Pada tugas akhir ini, dilakukan proses denoising pada citra
gugus galaksi Stephan’s Quintet (koordinat ? 22:36:07.99 dan ? +33:57:53.1)
dari Hubble Space Telescope (HST) menggunakan metode Denoising Convolutional
Neural Network (DnCNN) dengan data training set berasal dari pemodelan
GALFIT. Hasil denoising tersebut kemudian dibandingkan dengan
citra galaksi yang sama dari instrumen yang lebih canggih, yaitu James Webb
Space Telescope (JWST). Tujuan perbandingan ini adalah untuk mengevaluasi
kemampuan metode DnCNN dalam meningkatkan kualitas citra melalui pengurangan
noise. Evaluasi ini dilakukan secara kuantitatif dengan melakukan
estimasi nilai Peak Signal-to-Noise Ratio (PSNR), Naturalness Image Quality
Evaluator (NIQE), dan analisis profil S´ersic. Selain itu, dilakukan juga peninjauan
tingkat kesalah error dari model yang sudah dilatih menggunakan loss
function Mean Squared Error. Lalu, dilakukan juga evaluasi kualitatif performa
model melalui perbandingan residual dan perbandingan visual melalui
detektor alami (mata pengamat) berdasarkan hasil inferensi model.
Perpustakaan Digital ITB