digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Seiring dengan pertumbuhan ekonomi digital Indonesia yang eksponensial, sektor fintech, khususnya pertukaran aset kripto, menghadapi tantangan keamanan siber yang meningkat yang secara langsung berdampak pada reputasi layanan dan kepercayaan pelanggan. Penelitian ini secara empiris menganalisis dampak inovasi digital dalam keamanan data dan kepatuhan terhadap peraturan digital terhadap reputasi layanan, dengan Persepsi Keamanan Siber Pelanggan yang bertindak sebagai variabel mediasi yang penting. Penelitian ini dikontekstualisasikan dengan pelanggaran keamanan yang signifikan yang dialami oleh Indodax, bursa mata uang kripto terbesar di Indonesia, pada tahun 2024. Menggunakan pendekatan kuantitatif eksplanatori dengan metodologi Structural Equation Modeling-Partial Least Square (SEM-PLS), penelitian ini mengumpulkan data melalui kuesioner yang disebarkan kepada 100 pengguna Indodax. Hasil analisis menunjukkan bahwa Inovasi Digital pada Keamanan Data memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap Persepsi Keamanan Siber Pelanggan (? = 0,548; p <0,001), yang menunjukkan bahwa kemajuan teknologi seperti otentikasi multi-faktor dan deteksi ancaman berbasis blockchain sangat penting dalam membentuk kepercayaan diri pengguna. Demikian pula, Kepatuhan terhadap Peraturan Digital, termasuk Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (PDP) dan peraturan BAPPEBTI, juga memberikan efek positif yang signifikan terhadap Persepsi Keamanan Siber Pelanggan (? = 0,375; p <0,001), menggarisbawahi pentingnya kepatuhan terhadap peraturan dalam membangun lingkungan yang aman. Temuan yang paling penting adalah pengaruh yang sangat kuat dan positif dari Persepsi Keamanan Siber Pelanggan terhadap Reputasi Layanan, yang mencakup kepuasan, kepercayaan, dan loyalitas pelanggan (? = 0,860; p <0,001). Hal ini menunjukkan bahwa persepsi subjektif pelanggan tentang keamanan adalah satu-satunya pendorong terpenting dalam pemulihan reputasi setelah terjadi pelanggaran. Studi ini menyimpulkan bahwa persepsi keamanan siber nasabah berfungsi sebagai jembatan psikologis yang penting, yang menghubungkan tindakan teknis dan regulasi perusahaan dengan reputasi perusahaan. Temuan ini menegaskan bahwa agar platform fintech seperti Indodax dapat membangun kembali dan mempertahankan kepercayaan di pasar yang bergejolak, mereka tidak hanya harus maju secara teknologi dan mematuhi peraturan, tetapi juga mengkomunikasikan upaya-upaya ini secara transparan untuk membentengi persepsi keamanan pengguna. Pendekatan terintegrasi ini sangat penting untuk memastikan loyalitas pelanggan jangka panjang dan ketahanan bisnis dalam lanskap digital yang dinamis