digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK_Felicia Helena Yohan
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan

Kota Depok adalah salah satu kota yang menjadi bagian dari kawasan metropolitan Jabodetabek dan secara konstan menimbulkan kebutuhan hunian yang terus menerus meningkat, terlebih sejak tahun 1988 menerima kepindahan sebagian besar kampus Universitas Indonesia (UI) dari Jakarta. Sebagai salah satu kampus ternama di Indonesia, setiap tahunnya UI menerima hingga sebanyak 10.000 mahasiswa baru yang berasal dari 207 kota/kabupaten dari 38 provinsi di Indonesia. UI memiliki asrama bernama Asrama Wisma Makara yang merupakan sebuah fasilitas hunian untuk mahasiswa baru, terkhusus anak perantauan, mahasiswa dengan status ekonomi kurang mampu, dan mahasiswa pertukaran pelajar baik dari dalam maupun luar negeri. Dengan harga sewa yang cukup terjangkau, asrama merupakan pilihan yang tepat bagi beberapa kalangan. Selain itu, lokasi dan letak asrama yang cukup strategis dan di dalam kawasan kampus, memberikan penghematan atas biaya transportasi dan waktu tempuh menuju kampus. Namun, berdasarkan penuturan dari para mantan penghuni asrama, ternyata asrama mahasiswa UI perlu dilakukan perbaikan atas beberapa kekurangan yang ada. Oleh karena itu, perlu ada bangunan hunian dengan tipologi Asrama Mahasiswa UI berbasis desain Continuous Living Space yang dirancang sebagai ruang hidup yang terintegrasi, dinamis, dan mendukung keseimbangan antara kebutuhan individual dan komunal. Ide konsep ini datang dari suatu pemahaman bahwa mahasiswa membutuhkan hunian yang tidak hanya menjadi tempat tinggal, tetapi juga ruang untuk belajar, berinteraksi, dan berkembang dalam komunitas yang inklusif. Tujuan dari proyek ini adalah merancang hunian asrama mahasiswa di Kampus UI yang efisien ruang, produktif, dan responsif terhadap isu yang ada. Lokasi pembangunan terletak di Asrama Wisma Makara, Asrama Mahasiswa UI, Kota Depok, Jawa Barat. Lahan proyek dibatasi oleh kawasan hutan UI di sisi timur, selatan, dan barat tapak, dan permukiman warga Srengseng Sawah di sisi utara yang dibatasi juga dengan pepohonan dan tembok pembatas. Pengguna utama Asrama Mahasiswa UI adalah mahasiswa baru Tingkat I, sementara pengguna sekunder adalah orang tua atau wali mahasiswa serta pengelola asrama dan fasilitas. Fasilitas yang disediakan berupa fungsi utama hunian, fungsi produktivitas seperti ruang belajar komunal dan area co-working restoratif, fungsi rekreasional seperti jogging track dan taman, serta fungsi penunjang, seperti kantin, kafe, dan toserba. Perancangan proyek ini didasari oleh beberapa pendekatan arsitektur untuk menjawab tujuannya dengan mewujudkan beberapa strategi, yakni redesain asrama yang inovatif dan efisien, kawasan hunian yang restoratif, mendukung interaksi sosial, dan produktivitas, serta menerapkan desain yang permeabel dan adaptif dengan pendekatan teori Biophilic Design oleh Kellert dkk (2005), teori Flexibility in Architecture oleh Geoff (2007), teori Attention Restoration Theory oleh Kaplan (2008), dan teori Co-Living.