digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK - Galih Muhammad Mulia
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER - Galih Muhammad Mulia
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 - Galih Muhammad Mulia
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 - Galih Muhammad Mulia
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 - Galih Muhammad Mulia
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 - Galih Muhammad Mulia
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 - Galih Muhammad Mulia
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

DAFTAR PUSTAKA - Galih Muhammad Mulia
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN - Galih Muhammad Mulia
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

Pengelasan adalah salah satu proses yang paling penting dalam industri. Namun, proses ini menyebabkan gradien panas yang signifikan sehingga menyebabkan tegangan sisa di sepanjang sambungan las. Tegangan ini dapat mengurangi umur lelah dan bahkan menyebabkan kegagalan. Tujuan dari penelitian ini adalah memanfaatkan metode elemen hingga dalam menyelidiki pengaruh pengelasan terhadap distribusi tegangan sisa pada sambungan las aluminium. Penelitian ini berfokus pada simulasi proses pengelasan untuk memprediksi tegangan sisa dan displacement. Penelitian ini mencakup metode numerik untuk memprediksi hasil tegangan sisa. Geometri dimodelkan dengan menggunakan perangkat lunak SOLIDWORKS dan ABAQUS sebagai perangkat lunak untuk simulasi. Material yang digunakan dalam studi ini adalah Al 6061-T6 dengan dimensi 182 mm × 300 mm × 10.5 mm. Untuk variasi metode input panas, metode body heat flux dan double ellipsoid memiliki hasil paling mendekati dengan literatur acuan. Dalam variasi groove angle, tidak ditemukan perbedaan signifikan kecuali pada kasus 65°. Untuk variasi bead height, 0.4 mm adalah konfigurasi terbaik. Untuk Variasi root gap, 2 mm dan 3 mm adalah konfigurasi terbaik. Variasi kecepatan pengelasan menunjukkan bahwa kecepatan 4 mm/s adalah konfigurasi terbaik. Untuk variasi model change, metode pass change menunjukkan hasil yang lebih baik. Terakhir, perbandingan prestep menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan.