Pemerintah Kota Tanjungpinang tengah menghadapi beberapa permasalahan dalam bidang pelayanan air minum, salah satunya cakupan pelayanan yang baru mencapai 43,4% di tahun 2013. Sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas pelayanan air minum, maka Pemerintah Kota Tanjungpinang membangun Instalasi Pengolahan Air (IPA) dengan sistem Sea Water Reverse Osmosis (SWRO). IPA SWRO memproduksi air yang memenuhi syarat kualitas air minum yang kemudian disalurkan ke penduduk melalui jaringan distribusi perpipaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai Willingness To Pay (WTP) kelompok rumah tangga terhadap pelayanan air SWRO. Selanjutnya dilakukan analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi WTP rumah tangga menggunakan analisis regresi linear berganda dengan bantuan software SPSS. Variabel-variabel yang diduga mempengaruhi adalah usia, jenis kelamin, jumlah tanggungan, jenis pekerjaan, tingkat penghasilan, tingkat pendidikan, status kepemilikan rumah, rata-rata pengeluaran untuk air bersih per bulan, penilaian kualitas air yang digunakan, kontinuitas aliran sumber air yang digunakan, serta kepuasan terhadap sumber air yang digunakan. Dari 11 variabel yang diuji, hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa hanya 3 variabel yang berpengaruh secara signifikan dalam WTP rumah tangga terhadap pelayanan air SWRO yaitu tingkat penghasilan, rata-rata pengeluaran untuk air bersih per bulan sertaepuasan terhadap sumber air yang digunakan. Adapun persamaan regresinya adalah WTP = -50888,549 + 68929,048 Penghasilan + 37651,057 Pengeluaran Air /bulan –40964,208 Kepuasan Sumber Air.
Perpustakaan Digital ITB