Abstrak -Ranti Aulia Siregar
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Hutan Jawa Barat dengan topografi berkontur merupakan area distribusi penting bagi hidupan liar, termasuk primata lutung dari genus Trachypithecus Reichenbach, 1862. Sayangnya, percepatan pembangunan dan aktivitas antropogenik yang masif serta alih fungsi hutan mengancam kelestarian habitat, mengganggu peran ekologis, dan berisiko menurunkan populasi Trachypithecus. Penelitian ini bertujuan untuk “menganalisis variabel lingkungan yang menentukan distribusi habitat genus Trachypithecus di Provinsi Jawa Barat” dengan cara melihat pengaruhnya pada probabilitas kesesuaian habitat. Data perjumpaan diperoleh dari hasil survei lapangan di Suaka Margasatwa Gunung Sawal dan Taman Nasional Gunung Ciremai (Maret-Juni 2025) dan metadata (Global Biodiversity Information Facility, 2023-2025). Sebanyak 46 titik perjumpaan dan 21 variabel lingkungan dipilih berdasarkan studi literatur dan uji korelasi Spearman (p-value < 0,05). Variabel tersebut terdiri dari delapan variabel bioklimatik (Worldclim), tutupan lahan, Normalized Difference Vegetation Index (NDVI), Normalized Difference Water Index (NDWI), kemiringan, elevasi, tinggi kanopi, nighttime light, jarak dari jalan, wilayah konservasi, patch density (habitat dan hutan), serta persentase area (habitat dan hutan) dianalisis menggunakan algoritma Maximum Entropy. Hasil analisis diperoleh kesesuaian habitat Trachypithecus hanya ±6,42% area Jawa Barat (241.163,1 ha) dengan menggunakan ambang batas 10 percentile training presence (threshold ? 0,219). Dengan menggunakan ambang probabilitas 0,45 habitat yang sesuai hanya ±2,25% area Jawa Barat (84.765,7 ha). Kesesuaian model tersebut ditunjukan dengan nilai AUC 0,973 ± 0,009. Karakteristik habitat berdasarkan model di atas untuk Trachypithecus adalah hutan hujan tropis lembap (curah hujan >3.500mm, suhu 11-19°C) yang secara statistik ditunjukkan oleh dua variabel paling berpengaruh (permutation importance (PI) tertinggi), yaitu variasi curah hujan musiman (PI 20,2%) dan suhu rata-rata tahunan (PI 20%). Hal ini menunjukkan pentingnya tutupan hutan dalam konservasi genus Trachypithecus di tengah peningkatan pembangunan di Jawa Barat dan ancaman peningkatan suhu akibat perubahan iklim.
Perpustakaan Digital ITB