digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Adi Yudhatama
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Perubahan bentang alam yang terjadi di bukit Tumpang pitu akibat aktivitas pertambangan menyebabkan berbagai permasalahan ekologi, dimana salah satunya ialah munculnya fragmentasi hutan. Munculnya fragmentasi menyebabkan terpisahnya kawasan hutan dan berdampak buruk untuk satwa liar. Perusahaan tambang umumnya akan melakukan upaya reklamasi untuk mengembalikan lahan rusak akibat aktivitas pertambangan. Untuk menilai kesuksesan reklamasi, kehadiran bio-indikator primata Lutung jawa dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan reklamasi. Untuk memunculkan hadirnya Lutung jawa (Trachypithecus auratus), diperlukan identifikasi komposisi vegetasi pohon di habitat Lutung jawa karena sifatnya yang arboreal dan beberapa diantaranya merupakan sumber pakan Lutung jawa. Pola sebaran spasial dari vegetasi pohon pakan Lutung jawa berguna untuk mengetahui penempatan tumbuhan pada dimensi ruang dan menunjukkan lokasi preferensi tumbuhan tersebut. Penelitian dilakukan di tiga lokasi hutan alam menggunakan metode systematic sampling dan bentuk plot kuadrat dimana diambil data vegetasi semai, pancang, tiang, dan pohon. Habitat Lutung jawa di Bukit Tumpang Pitu memiliki vegetasi pohon yang terdiri dari 75 spesies pohon di kawasan FM 4, 53 spesies pohon di kawasan FM 5, dan 62 spesies pohon di kawasan FM 6 dimana teridentifikasi 21 spesies pohon pakan Lutung Jawa. Keanekaragaman vegetasi pakan Lutung jawa di tingkat tiang dan pohon berada pada kategori sedang kecuali tiang FM 6 yang berada pada kategori rendah dimana kebanyakan pohon pakan memiliki status tidak aman dan sangat tidak aman. Pola sebaran spasial vegetasi pakan Lutung jawa umumnya tergolong mengelompok dan seragam.