digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dokumen Asli
PUBLIC Open In Flipbook Dessy Rondang Monaomi

Studi ini mengeksplorasi potensi pabrik baja untuk menjadi prosumer listrik melalui sistem pembangkit listrik hibrida. Analisis Tekno-Ekonomi-Lingkungan yang komprehensif dilakukan untuk menilai kelayakan teknis, biaya, dan dampak lingkungan dari konfigurasi prosumer, yang mengintegrasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung air laut dan biometana dari jerami padi dengan gas buang industri baja. Untuk mendukung pengambilan keputusan investasi, studi kasus berdasarkan fasilitas produksi baja di Indonesia disimulasikan dalam dua skenario, konfigurasi dengan gas buang sebagai energi primer dan sistem prosumer listrik hibrida yang diusulkan. Hasilnya menunjukkan bahwa konfigurasi prosumer hibrida dapat mencapai hasil ekonomi dan lingkungan yang positif, dengan Net Present Value (NPV) sebesar IDR 5,13 triliun, Internal Rate of Return (IRR) sebesar 18,87%, dan Levelized Cost of Electricity (LCOE) sebesar IDR 629,25/kWh. Namun, di bawah skenario dasar, konfigurasi yang diusulkan tidak semenarik konfigurasi yang hanya dengan gas buang. Analisis sensitivitas menunjukkan bahwa dalam beberapa skenario, konfigurasi yang diusulkan menawarkan peningkatan finansial melalui tarif feed-in yang lebih tinggi, harga biometana yang lebih rendah, dan mekanisme kredit karbon. Sistem ini berkontribusi terhadap sekitar 141.623 ton pengurangan emisi CO2 tahunan, yang mendukung transisi sektor kelistrikan menuju operasi yang berkelanjutan. Penelitian ini menyediakan kerangka kerja strategis bagi industri yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing ekonomi dan keberlanjutan sektor ketenagalistrikan dengan mendukung pengambilan keputusan investasi sistem pembangkitan listrik.